Abadinews.id, Surabaya - Perkembangan Dunia begitu pesatnya, generasi demi generasi silih berganti dengan perbedaan sifat alaminya.
Generasi saat ini, selalu mementingkan impact disaat menggunakan produk maupun jasa, hingga berpengaruh dalam proses berpikir untuk menggunakannya.
Bagaimana dampak barang ini untuk lingkungan, apakah bebas limbah, apakah akan meracuni lingkungan dan sebagainya.
Konsep Green Branding menjadi primadona untuk perusahaan- perusahaan yang peka akan perubahan zaman dan generasi.
Seperti minimarket yang tersebar dipelosok Indonesia dengan ciri khas tiga warnanya, telah menerapkan Green Branding dengan tidak menggunakan Plastik, ataupun menggunakan Plastik yang Ramah Lingkungan.
Selain itu banyaknya cafe yang tidak menggunakan sedotan, ataupun menggunakan sedotan dengan bahan yang ramah lingkungan.
Mega cafe yang berwarna Hijau tersebar di penjuru dunia juga menerapkan konsep Green Branding ini sejak belasan tahun yang lalu. Dari program tumbler yang dijadikan unggulan programnya, hingga saat ini menggaungkan program greener yang luar biasa hebatnya.
Green Branding terus diminati, dan terus bertambah dengan bertambahnya angka kelahiran masyarakat. Disini Dokter Adhit merupakan seorang dokter yang aktif menyuarakan pola hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan, memiliki beberapa Tips penerapan dalam Personal Branding maupun Company Branding.
Penerapan Green Branding ini harus dijalankan dengan soft dan benar-benar memaknai apa pentingnya dari menjaga lingkungan. Tidak hanya warna logo yang hijau, Tagline tentang peduli lingkungan hijau, maupun konsep usaha yang serba hijau. Hal diatas hanya sebagai penunjang saja, namun intisari dan maknanya tidak tersampaikan kepada audience.
Bisa jadi Audience akan merasa tidak nyaman apabila terlalu memaksakan serba hijau.
Penerapan yang mendalam yang dimaksud oleh dokter Adhit diantaranya melakukan Campaign / Kampanye Positif yang mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan. Campaign ini harus terus disuarakan dan disertai dengan program yang sesuai.
Semuanya dijadikan serangkaian promosi yang dikemas secara dalam. Lalu disuarakan diberbagai media sosial yang berpengaruh pada isi kontennya, hashtagnya, hingga penulisan copywriting caption maupun tulisan dalam konten yang selaras. Waktu Campaign minimal selama satu tahun, karena untuk bisa dilihat oleh masyarakat harus disampaikan secara konsisten dan persisten.
Selain itu, yang terpenting lagi harus adanya langkah tindakan yang nyata. Apabila di personal branding, maka aktivitas harian kita juga harus sesuai dengan Campaign yang kita suarakan.
Begitupun penerapan di Company Branding, diterapkan mulai dari culture kerja staff, cara menyapa pelanggan, penggunaan barang penunjang yang ramah lingkungan, hingga berbagai penerapan menjaga kebersihan tempat usaha yang bebas dari hama dan kotoran. Dokter Adhit menjelaskan adanya Five R atau Lima R yang dapat diterapkan dalam membangun Green Branding diantaranya, Reduce, Reuse, Recycle, Repair, dan Reject.
Green Branding menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan Value Perusahaan maupun personal, dan terus meningkat secara signifikan. Jadikan Green Branding sebagai penunjang identitasmu! (AD1)
Editor : hadi