Ketua DPD RI Minta Pemerintah Segera Antisipasi Penyakit Hepatitis Misterius

avatar abadinews.id
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Abadinews.id, JAKARTA - Merebaknya kasus hepatitis misterius membuat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, bereaksi. Ia mendesak pemerintah segera mengambil langkah antisipasi.

Menurut LaNyalla, penyebaran kasus Covid-19 yang sempat di luar kendali harus menjadi pelajaran.

Baca Juga: Ketua DPD RI ke-5, Beri Apresiasi Pidato Perdana Presiden Prabowo

"Kita tidak boleh lagi kecolongan. Penyebaran kasus Covid-19 yang sempat di luar kendali harus menjadi pembelajaran. Sejak awal pemerintah harus memiliki langkah antisipasi terhadap kasus hepatitis misterius yang telah terjadi di sejumlah negara," tutur LaNyalla, Kamis (05/05/22).

LaNyalla menegaskan jika pemerintah tidak boleh abai dengan kondisi ini.

"Apalagi ada dugaan penyakit hepatitis misterius telah masuk Indonesia. Pemerintah harus segera ambil langkah cepat," katanya.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini juga berharap tenaga kesehatan segera mengetahui penyebab serta pengobatan penyakit ini.

"Tugas tenaga kesehatan tidak mudah. Mereka harus memastikan apakah penyakit ini sudah ada di Indonesia atau tidak, bagaimana cara penularannya dan bagaimana pengobatannya. Kita harus beri dukungan untuk tenaga kesehatan tanah air," katanya.

Baca Juga: Kadin Surabaya Bakal Gelar Mukota VII, Ajang Konsolidasi 450 Pelaku Usaha

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dikabarkan sedang meneliti beberapa kasus Hepatitis misterius di Indonesia.

Pemerintah pun telah meminta tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi virus ini.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara yang muncul sejak 15 April.

Baca Juga: LaNyalla Hadiri Ujian Terbuka AHY, Berharap Disertasi Menteri ATR/BPN Wujudkan Indonesia Emas

Sebanyak 74 dari 169 kasus yang terdeteksi oleh WHO terinfeksi adenovirus.

Indonesia sendiri memiliki tiga kasus anak meninggal diduga mengidap hepatitis jenis ini. Ketiga kasus yang negatif Covid-19 ini datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Jangan tidak peduli ini, negara harus segera hadir ini, Kemenkes segera lakukan action. Bisa berdampak bahaya bagi anak-anak dan keluarga kita tercinta,” tegas ayah 6 anak ini. (AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal