Ketua DPD RI Sesalkan Pencurian Benda Bersejarah

avatar abadinews.id
Ketua DPD RI saat kunjungi rumah Sultan Buton yang juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Wolio, tempat menyimpan sejumlah benda Kesultanan Buton beberapa waktu lalu
Ketua DPD RI saat kunjungi rumah Sultan Buton yang juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Wolio, tempat menyimpan sejumlah benda Kesultanan Buton beberapa waktu lalu

Abadinews.id, SURABAYA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyesalkan terjadinya tindak pidana pencurian benda-benda bersejarah. Menurut LaNyalla, benda bersejarah memiliki nilai yang tinggi, utamanya sebagai pengetahuan masyarakat.

"Sangat disayangkan aksi pencurian itu dilakukan untuk memenuhi hasrat pribadi. Padahal, benda bersejarah itu menjadi ilmu pengetahuan tentang perjalanan bangsa ini," kata LaNyalla di sela-sela reses di Jawa Timur, Selasa (01/03/22).

Baca Juga: Ketua DPD RI ke-5, Beri Apresiasi Pidato Perdana Presiden Prabowo

Kasus pencurian terjadi di Situs Srigading, Malang. Kejadian serupa terjadi di Situs Pamotan. Benda yang merupakan batu diduga prasasti berusaha dicuri orang. Namun, sejumlah pelaku meninggal dengan cara misterius.

"Saya mengimbau kepada siapapun agar tidak melakukan tindak pencurian benda-benda bersejarah. Karena selain benda bersejarah itu sakral juga memiliki makna yang dalam. Jadi bukan hanya sebatas benda kuno," tegas LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan peninggalan bersejarah, karena setiap benda peninggalan itu menunjukkan perkembangan peradaban manusia. Benda-benda itu menuturkan sejarah dan peristiwa yang dilalui setiap manusia pada zamannya masing-masing.

"Benda-benda bersejarah itu harus dilestarikan. Ada sejarah, ada cerita peradaban bangsa ini dalam situs tersebut. Kita semua memiliki tanggung jawab melestarikannya," katanya.

Baca Juga: Kadin Surabaya Bakal Gelar Mukota VII, Ajang Konsolidasi 450 Pelaku Usaha

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok yang disebut Situs Srigading Malang terkenal keramat. Situs yang berada di tengah perkebunan itu kerap dijadikan tempat bertapa dan menepi.

Sebagai informasi, BPCB Jatim telah melakukan ekskavasi dua tahap di Situs Srigading Malang. Ekskavasi pertama dilakukan pada 7-12 Februari 2022. Ekskavasi pertama menggali bagian utara dan barat candi. Tim BPCB menemukan fragmen relief dan batu ratna atap candi yang ditemukan di sisi barat candi.

Sedangkan ekskavasi kedua berlangsung mulai Senin (21/02) hingga Sabtu (26/02). Ekskavasi tahap kedua ini BPCB Jatim fokus membuka sisi timur dan selatan candi.

Baca Juga: LaNyalla Hadiri Ujian Terbuka AHY, Berharap Disertasi Menteri ATR/BPN Wujudkan Indonesia Emas

Hasil temuannya yakni dua buah arca Nandaiswara yang sebelumnya sempat disebut Agastya yang ditemukan pada Selasa (22/02). Selanjutnya arca Mahakala yang ditemukan pada Jumat (25/02).

Selain menemukan arca, BPCB Jatim juga menemukan lingga di tengah candi, dua buah batu relung, satu buah batu ambang candi, dan beberapa ornamen relief, serta fragmen patahan lainnya.(AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal