Tanpa Papan Reklame, Pembangunan Dam Bronjong di Desa Pamekarsari

avatar abadinews.id
Tampak foto mandor Yayan sedang mengawasi pekerja pembangunan Dam bronjong penahan tanah di Desa Pamekarsari
Tampak foto mandor Yayan sedang mengawasi pekerja pembangunan Dam bronjong penahan tanah di Desa Pamekarsari

Sumedang, Abadinews.id - Pelaksanaan pembangunan Dam bronjong penahan longsor tepatnya disamping akses jalan Desa atau jurang yang dilewati aliran air di Desa Pamekarsari Kecamatan Surian, yang mana dalam pelaksanaannya sendiri sudah satu minggu yang dikerjakan oleh swadaya masyarakat melalui kelompok tani Usaha Manajemen Hutan Rakyat (UMHR), Desa Pamekarsari.

Dalam pengerjaan tidak ada papan reklame yang terpasang sehingga menjadi pertanyaan dalam pembangunan Dam bronjong penahan longsor tersebut oleh sebagian warga, yang mana untuk material pasir maupun material batu yang ditempatkan dipinggir-pinggir akses jalan Desa Pamekarsari Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, Rabu (20/10/21).

Baca Juga: Bupati Sumedang Lantik 89 Kades di Gedung Negara Periode 2021-2027

Saat awak media melewati jalan tersebut pada pukul 10.00 WIB, tampak beberapa pekerja yang sedang melakukan pemasangan batu-batu besar di lokasi Dam penahan longsor tersebut, dan sempat mewawancarai Junaedi salah seorang warga yang juga merupakan salah satu anggota LSM masyarakat Kecamatan Surian yang sedang berada dilokasi.

Junaedi menerangkan bahwa, "Pembangunan Dam bronjong penahan ini untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor yang merugikan pemukiman warga, dan kebetulan untuk pengawas dari pihak Kabupaten sendiri belum turun sementara dalam pengerjaannya oleh swadaya masyarakat dan kelompok tani Desa Pamekarsari bersama mandornya, dalam pengerjaannya pun sudah semingguan," tuturnya.

Saat ditemui awak media kepala pekerja atau mandor Yayan menjelaskan, mengenai pelaksanaan pembangunan Dam bronjong penahan longsor tersebut merupakan program dari pihak Perhutani yang akan dilaksanakan di 6 titik atau lokasi, sedangkan pengerjaannya sendiri secara bertahap.

Dalam pengerjaaan pembangunan Dam bronjong sendiri yang melibatkan dari pihak Desa dan Swadaya masyarakat atau kelompok tani UMHR bukan CV, dan pembangunan Dam bronjong penahan longsor ini yang nantinya akan dikerjakan secara bertahap karena sesuai perencanaan itu ada di 6 lokasi di Desa Pamekarsari Kecamatan Surian dan untuk 'galiplah' sebagian sudah pengerjaannya.

Baca Juga: Bupati Sumedang Serahkan Bantuan Sembako dan Rutilahu ke Warga Cijati

Sedangkan 'DPN' baru disini yang pengerjaannya sudah berjalan selama 1 minggu dengan pemasangan batu-batu dan bronjong besi yang sementara sudah menghabiskan sekitar 77 bronjong besi yang terpasang dan mungkin ada penambahan, sedangkan untuk papan reklamenya memang belum terpasang disini tapi ada kayaknya? di satu titik saja yang dipasang, jelasnya.

Ditambahkan lagi oleh Nanang Suryana selaku anggota kelompok tani Usaha Manajemen Hutan Rakyat (UMHR) Desa Pamekarsari Kecamatan Surian, "saya dari anggota kelompok tani UMHR membantu dalam pengerjaan pembangunan Dam bronjong penahan longsor sudah semingguan, untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor dimusim penghujan ini sangat rawan jadi kita lakukan pengamanan dengan Dam bronjong besi penahan juga kami tanam haurgelis bambu kuning biar lebih optimal, dan pembangunan 'DPN' ini merupakan program dari Perhutani 'SeDeKa' 9 yang dikelolanya pada kelompok," terangnya.

Selain itu di tempat yang berbeda saat awak media berkunjung ke kediaman Kepala Desa Pamekarsari Kecamatan Surian, atau 'kuwu' Asim Gunawan menerangkan, untuk pembangunan Dam bronjong penahan untuk menanggulangi bencana alam itu merupakan program dari pihak Perhutani bukan dari program Desa, sementara untuk pemberitahuan sebelumnya sudah ada dari pendamping dan pihak Perhutani maupun dari pihak pelaksana.

Baca Juga: Ketua DPD RI Tinjau Lokasi Festival Adat Kerajaan Nusantara 2021

Kebetulan dilaksanakan oleh warga masyarakat sekitar kelompok tani yang dilibatkan dalam program tersebut dan saya juga sudah konsultasi kesana, mengenai program pelaksanaan dan pengerjaannya sendiri atau yang lain-lainnya kita juga tidak tahu untuk yang lebih jauh dikarenakan berbeda dengan program dari Desa, kalau DD begitu dilaksanakan ada papan reklame, dan kalau pelaksanaan program Perhutani ini saya tidak ikut serta.

Tentang masalah pelaksanaan tersebut, yang penting sudah ada pemberitahuan dikarenakan manfaatnya juga untuk Desa Pamekarsari. Justru saya juga sangat berterima kasih sekali dengan adanya program ini, yang mana penanggulangan bencana alam tentang erosi dan sebagainya, dikarenakan untuk penempatannya itu jelas begitu, dimana titik-titik di 6 lokasi itu memang rawan bencana," pungkasnya.(ris)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal