- 00:24:32 Penumpang H+7 Lebaran di Daop 8 Masih Tinggi
- 22:45:17 Polres Lamongan Atensi Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu, Beri Peralatan Relawan
- 22:35:57 Polres Ponorogo Gelar Mudik Lebaran Gratis, Ringankan Beban Perjalanan
- 22:27:56 Jambret HP di Pasar Sidotopo Ditangkap Polsek Kenjeran
- 22:19:39 Polres Gresik Gelar Binrohtal, Jalin Silaturahmi dan Perkuat Iman
- 23:09:15 Polres Tulungagung Beri Bantuan Warga Desa Kedoyo Alami Musibah Akibat Hujan Lebat
- 23:04:19 Apakabar JLS Jatim 23 Tahun Tak Selesai, Ketua DPD RI: Harus Dipercepat
- 22:58:55 Polsek Kenjeran Tangkap Residivis Pencuri Kotak Amal
- 15:36:34 Polres Gresik Buka Penerimaan Anggota Polri TA 2024
- 15:40:41 Polsek Menganti Ungkap Kasus Pengeroyokan dan Amankan Pelaku
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot bersama Dirreskrimsus Polda Jatim
SURABAYA, Abadinews.id - Beredarnya berita soal dugaan oksigen palsu di Tulungagung, Jawa Timur. Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman, bersama Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, pada Jumat pagi (23/07/21), merilis dan mengklarifikasi adanya berita tersebut.
"Hari ini dilakukan press conference terkait adanya dugaan tabung oksigen palsu yang terjadi di Tulungagung, Jawa Timur. Barang bukti yang diamankan ada tabung gas ukuran enam meter kubik dan tabung gas satu meter kubik," tutur Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Sementara itu, Kombes Pol Farman, Dirreskrimsus Polda Jatim menjelaskan, bahwa kemarin ada berita viral adanya dugaan oksigen palsu. Tim dari Satreskrim Polres Tulungagung, Satreskrim Polres Pacitan dan diback up Ditreskrimsus Polda Jatim sudah melakukan penyelidikan.
Hasilnya, dimana petani atau penjual ikan koi yang mengisi plastik ikan dari tabung oksigen enam meter kubik membuat ikan tersebut mati.
"Diawali dari kejadian tanggal 17 Juli, dimana saat itu di Pacitan terjadi kelangkaan tabung oksigen. Sehingga untuk mengatasi kelangkaan tabung oksigen di pacitan. Maka kompresor yang ada di BPBD yang selama ini digunakan untuk mengisi tangki selam dapat digunakan untuk penanganan pertama pasien Covid-19," terang Kombes Farman, Dirreskrimsus Polda Jatim.
Lanjut Farman, dari kesepakatan pada tanggal 17 Juli, BPBD mengisi enam dan 32 tangki ukuran satu meter kubik. Kemudian dari tangki ukuran enam meter kubik, salah satunya dibawa ke tulungagung yang selanjutnya digunakan oleh Rifai penjual ikan untuk diisi ke splastik yang menyebabkan ikan koi mati.
"Setelah dilakukan pengecekan, bahwa dalam tangki tersebut ada kandungan oksigen dengan kadar 21,13 dan yang satu lagi 22,68. Artinya bahwa tabung oksigen atau oksigen dalam tabung oksigen tersebut bukan oksigen palsu," jelasnya.
"Namun kadar oksigen yang ada didalam tabung ukuran enam meter kubik tersebut yang digunakan untuk ikan koi tidak memenuhi standard 99,5 persen yang digunakan untuk medis," tandasnya.
Biasanya para petani ikan koi biasanya dalam mengirim ikan itu menggunakan oksigen yang digunakan untuk medis dengan kadar 99,5. Sehingga menyebabkan ikan tersebut mati lemas. Karena harusnya kadar oksigen yang digunakan 99,5, namun faktanya yang dimasukkan dalam splastik itu oksigen dengan kadar 22,68.
"Hasil dari penyelidikan di BPBD Pacitan, dari 32 plus 5 tabung besar yang sudah diisi di BPBD. Sudah digunakan di RSUD maupun di Puskesmas," tukasnya.
Apakah ada dampak? Setelah dilakukan pemeriksaan baik dari RSUD dan Puskesmas terhadap pasien yang menggunakan 32 plus 5 tabung oksigen berisi 21 sampai 22 persen tidak ada yang berdampak. Karena tabung tersebut masih berisi oksigen meski kadarnya tidak sesuai dengan ketentuan medis yakni 99,5.
Faktanya dalam kegiatan diving dalam tangki masih ada kandungan oksigen 21 sampai 25 dimana kandungan Nitrogen nya lebih banyak.
"Sekali lagi kami jelaskan, bahwa tidak ada oksigen palsu yang beredar di Tulungagung. Namun yang digunakan di tulungagung untuk ikan yakni dengan kadar 21 dan 22 persen sehingga membuat ikan koi mati," bebernya.
Sementara itu dari penyelidikan yang sudah dilakukan, bahwa belum ditemukan adanya niat jahat dari BPBD yang mengisi oksigen. (AD1)
- Minggu
- 14 April 2024
Polres Tulungagung Amankan Sopir Bus Positif Narkoba saat Tes Urine di Terminal
- Kamis
- 11 April 2024
Tim Satgas Pangan Polda Jatim Sidak Bapokting di Pasar Gresik Jelang Lebaran
- Senin
- 08 April 2024
Operasi Ketupat Semeru, Polres Tulungagung Patroli Perumahan Mudik Lebaran
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Aksi Layanan Sehat Sasar Ratusan Lansia Di Desa Grogol Banyuwangi
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Bamsoet Dilantik Jadi Dewan Pembina E-Sport Indonesia Bersama Sandiaga
-
- Senin : 30 Desember 2019
Satu dari Dua Korban Terseret Arus di Coban Cinde Ditemukan
- Selasa : 05 Desember 2023
Pembukaan Diklat Satpam Pusdik SWA ARMY Kualifikasi Gada Pratama
-
- Minggu : 26 November 2023
Perhutani KPH Probolinggo Peduli Pendidikan, Salurkan Dana TJSL ke TK Tunas Rimba 1 Banyuglugur
-
- Jumat : 01 September 2023
Polri Peduli Budaya Literasi, Polres Gresik Bagikan Buku ke Pelosok Desa
-
- Rabu : 18 Agustus 2021
The Alana Surabaya is Back, Majukan Dunia Pendidikan dan Pariwisata