Sidoarjo, Abadinews.id – Meski di tengah situasi pandemi yang masih berdampak pada lalu lintas penerbangan saat ini, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas pengelola Bandara Juanda. Hal ini nampak pada pelaksanaan _Airport Security Committee (ASC) Meeting_ yang digelar secara virtual pada Rabu (3/3/2021).
Kegiatan yang dihadiri seluruh anggota _Airport Security Committee_ ini juga dihadiri Elfi Amir, Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan RI. “ASC _Meeting_ dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 211 Tahun 2020 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan, Bandara Juanda Ubah Jam Operasional Sementara
Selama satu tahun diwajibkan dilaksanakan sebanyak empat kali, dimana pelaksanaannya untuk bandara internasional wajib dihadiri perwakilan Direktorat Bandar Udara.
Kami mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ASC _Meeting_ pertama bandara Juanda di tahun 2021 ini karena tema pertemuan yang dipilih adalah Sosialisasi Budaya Keamanan yang sangat relevan dan tepat karena tahun 2021 ditetapkan sebagai Tahun Budaya Keamanan atau _Year of Security Culture_ yang sesuai dengan _Global Aviation Security Plan_,” ungkap Elfi.
General Manager Bandara Juanda, Kicky Salvachdie menjelaskan bahwa aspek keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan tanggung jawab bersama sehingga kepedulian masing-masing individu sangat diharapkan.
“Terlebih di situasi pandemi ini, aspek keamanan dan keselamatan yang sebelumnya kita kenal sebagai 3S 1C atau _safety, security, service and compliance_. Kita tambah satu aspek 1H, _Healthy_ yakni bagaimana mewujudkan pelayanan bandara yang aman dan selamat juga sehat, baik itu bagi pengguna jasa maupun bagi seluruh komunitas bandara,” ujar Kicky.
Baca Juga: Bandara Internasional Juanda Gelar ARFF Challenges, Tingkatkan Performa Personil
Sosialisasi budaya keamanan merupakan suatu langkah memperkenalkan budaya keamanan dan kesadaran melakukan aktifitas yang mendukung program keamanan agar dapat memastikan kontinuitas dan komitmen seluruh entitas bandar udara terhadap norma, nilai, sikap, asumsi dan kebiasaan pada kepatuhan terhadap regulasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kesadaran seluruh entitas bandar udara terhadap kewaspadaan dan kesadaran penuh atas arti pentingnya langkah-langkah pengamanan sesuai dengan program keamanan di bandar udara. Kicky menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan pengawasan dan pengamanan, pihak pengelola bandara tentu melibatkan seluruh elemen yang ada di bandara.
“Kami ucapkan terima kasih atas sinergi baik yang selama ini terjalin dengan Lanudal Juanda dan instansi terkait lainnya seperti Otoritas Bandara, Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi. Untuk itulah pertemuan ASC ini rutin kami laksanakan guna memantapkan komunikasi dan koordinasi pengamanan serta sebagai upaya mencegah pelanggaran melalui kepedulian bersama seluruh instansi komunitas bandara.
Baca Juga: Bandara Internasional Juanda Layani 6.8 Juta Penumpang Sepanjang Semester 1
Untuk itu harapan kami agar budaya keamanan ini dapat tersampaikan hingga ke masing-masing personil di setiap instansi karena kepedulian kita adalah kunci terwujudnya keamanan dan keselamatan penerbangan,” tambahnya.
Implementasi budaya keamanan dimulai dengan sosialisasi budaya keamanan, penyampaian _security awareness_, pelatihan dan komitmen , instalasi teknologi hingga penegakan aturan hukum atau law enforcement. Kicky menjelaskan bahwa pihaknya juga telah memaksimalkan penggunaan sistem informasi teknologi untuk mendukung pelaksanaan budaya keamanan diantaranya pemantauan pergerakan orang dan kendaraan melalui CCTV, pendeteksi penyusup perimeter atau _Perimeter Intruder Detection System_ (PIDS), dan sistem pengendalian akses masuk.
Kegiatan ASC _Meeting_ diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama dukungan implementasi budaya keamanan dan tahun 2021 sebagai tahun budaya keamanan ( _year of security culture_ ) oleh pimpinan instansi komunitas bandara. [AD1]
Editor : hadi