DPU Bina Marga Jatim Gelar Konsultasi Publik Penggantian Jembatan Besuk di Bondowoso

avatar abadinews.id

BONDOWOSO, abadinews.id – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember menggelar kegiatan konsultasi publik pekerjaan penggantian Jembatan Besuk di Ruas Bts. Kota Bondowoso – Bts. Kabupaten Situbondo (Link 35.054). Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat terkait pelaksanaan proyek, dan mengantisipasi potensi permasalahan di lapangan yang dapat menghambat proses penyelesaian pekerjaan.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT PJJ Jember, Hasan Junaidi, S.T., M.T.,. Belum lama ini. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Satlantas Polres Bondowoso, Kapolsek Klabang, Komandan Koramil Klabang, Kepala Desa Besuk dan perwakilan masyarakat, Kepala Desa Blimbing dan perwakilan masyarakat, perwakilan Pabrik Gula Pradjekan, PT. Medco Cahaya Geothermal, serta berbagai pihak lainnya.

Baca Juga: KJJT Bondowoso Bertekad Kembalikan Marwah Jurnalistik

PPK Penggantian Jembatan UPT PJJ Jember, Yudha Ramadhani Fais, S.T., menyampaikan bahwa proyek ini sangat vital, karena menggantikan jembatan lama berbahan baja yang kondisinya sudah tidak layak akibat karat dan keropos pada bagian gelagar maupun plat jembatan.

“Jembatan yang lama akan digantikan dengan girder beton bentang 24 meter, sebagai bentuk peningkatan kualitas dan keamanan infrastruktur,” jelasnya.

Team Leader CV Mitra Cipta Engineering, Tri Mulyo Utomo, menambahkan bahwa jembatan baru yang dibangun akan memiliki lebar perkerasan 7 meter, dua trotoar selebar 40 cm di masing-masing sisi, serta pondasi menggunakan bored pile berdiameter 80 cm sedalam 15 meter. Pekerjaan ini ditargetkan rampung dalam waktu 240 hari kalender sejak kontrak dimulai pada 27 Februari 2025. Adapun selama masa pembangunan, jembatan sementara jenis Bailey akan dipasang untuk menjaga konektivitas masyarakat dan distribusi logistik.

Baca Juga: Pedagang Kecil Layak Mendapatkan Bantuan Modal dari CCF

Lebih lanjut dijelaskannya, Jembatan Bailey ini dirancang untuk menahan beban hingga 20 ton, namun demi alasan keselamatan dan daya tahan struktur, hanya kendaraan dengan berat maksimum 10 ton yang diperbolehkan melintas. Hal ini sempat menjadi kekhawatiran warga, mengingat proyek berjalan berdekatan dengan musim panen tebu.

“Kami mohon agar pembangunan bisa dipercepat atau ada pertimbangan kenaikan batas berat kendaraan yang bisa melintas, karena musim panen segera tiba dan akses jalan sangat vital untuk distribusi hasil tebu ke pabrik gula,” ujar salah satu warga, saat sesi diskusi.

Baca Juga: Kades Kladi Klarifikasi Terkait Berita Hoax di WhatsApp Berantai

Kepala Desa Besuk, Sugiarto, turut mengapresiasi langkah DPU Bina Marga dalam pembangunan ini. Dirinya sepakat bahwa jembatan yang lama memang sudah waktunya diperbaiki. Saat hujan deras, air sungai sudah hampir menyentuh jembatan, dan sisi kanan jembatan sudah terjadi longsoran cukup parah,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini juga disepakati bahwa untuk mendukung kelancaran proyek, perwakilan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan siap mendukung proyek ini. TNI akan membantu sosialisasi melalui Babinsa agar tidak ada pengguna jalan yang tersesat. Adapun Polri akan menerapkan sistem buka-tutup dari arah Bondowoso dan Situbondo serta melakukan patroli lalu lintas untuk menghindari kemacetan. Dinas Perhubungan juga akan memberlakukan rekayasa lalu lintas dan menyediakan jalur alternatif jika terjadi kepadatan.

Editor : Redaksi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal