Abadinews.id Surabaya - Komunitas Peduli Sungai Surabaya (PSS) yang berlokasi Jalan Jendral Basuki Rachmat nomer 194 Surabaya, menggelar Talk Show dengan tema Surabaya Darurat Sampah. Menghadirkan Founder PSS, Winardi Litanto juga ratusan masyarakat Surabaya berbagai komunitas.
Narasumber yang hadir dalam kegiatan, antara lain, Much Rochim, ST dari Dinas Lingkungan Hidup, Gunawan, Ph.D, Kaprodi Teknik Industri UBAYA, Wahyo Oktarianto ST, Penggerak Kampung Proklim Sambiarum dan Anjar Putro W, S.Kom.I. Bank Sampah Induk Surabaya, Manager Eksekutif PSS Nurul Khotimah, serta dipandu Moderator Fitriani dari Suara Surabaya.
Baca Juga: Bersihkan Aliran Sungai, TNI Polri Bersama Warga Peduli Lingkungan
Founder PSS, Winardi Litanto menuturkan, hari ini kami mengundang masyarakat Surabaya dari berbagai lini. Seperti dari Dinas Pemerintah, Komunitas dan Stakeholder untuk peduli sampah berbagi ilmu dari sudut pandang yang berbeda dari narasumber yang dihadirkan oleh PSS.
"Kami mengucapkan terimakasih atas kehadirannya, semoga ini menjadi momen keseharian untuk peduli sampah. Untuk semua yang hadir disini jika menggunakan botol plastik, kami menyiapkan bank sampah usai acara. Harapannya, dengan kepedulian terhadap sampah, kami terus berkarya membangun negeri bebas sampah. Upaya terbaik untuk lingkungan yang sehat," terangnya. Sabtu (24/02).
Much Rochim, ST., dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memaparkan, DLH selalu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli soal sampah.
"Kami sosialisasikan larangan Pemerintah, seperti sampah plastik terkait larangan dari Pemerintah untuk penggunaan plastik sekali pakai sudah jalan di toko Modern," tuturnya.
Baca Juga: Peduli Lingkungan Sekitar, Serdik Sespimti Polri Dikreg 30
Menurutnya, setiap hari 1600 hingga 1800 ton sampah dibuang perhari. Sementara target kami 1000 ton perhari. Bank sampah untuk total unit jumlahnya 650 bank sampah.
"Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R sama seperti TPS yang ada, tapi ada pemilahan sampah antara organik dan sampah non organik. Tapi disitu ada residu, yang organik kita olah menjadi kompos dan marbot. Untuk perhari pengolahan ada 40 ton perhari, masih kurang 500 ton yang belum dikelola. Kami dari DLH bekerja maksimal, ke depan kami akan membuat RDL sampah plastik untuk kami buat boiler," jelasnya.
Sementara, Kaprodi Teknik Ubaya secara sederhana seperti teori namun perlu implementasi. Setelah edukasi, kesadaran dan tindakan. Masyarakat yang mulai terdidik dewasa melalui siklus. Seperti dengan memilah bank sampah.
"Kami di Kampus berusaha menerapkan teknologi untuk mengurangi timbulnya sampah. Dengan menggunakan semua penggunaan tanpa menimbulkan sampah. Untuk pengelolaan sampah, saya lihat sudah sangat bagus dan berhasil di masyarakat. Namun teknologi dan edukasi menjadi pengetahuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengurangi adanya sampah," tandasnya.
Ketua Pelaksana PSS Ely Diah menambahkan, bahwa kegiatan kali ini untuk mengajak masyarakat peduli terhadap sampah.
"Surabaya Darurat Sampah, ini PSS juga memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. Dimana akibat dampak sampah di sejumlah Kota dan Kabupaten. Terkait ini, kami PSS diseminasi kepada masyarakat untuk peduli sampah. Kami menumbuhkan kesadaran masyarakat, melalui acara ini menjembatani masyarakat dengan Pemerintah dan stakeholder bersinergi peduli sampah untuk Indonesia sehat," tutupnya. (4U)
Editor : hadi