Polemik Pegawai KPK Tak Lolos TWK: Dimas Prayoga-Korpus BEM Nusantara

abadinews.id
Dimas Prayoga selaku koordinator pusat BEM Nusantara

Surabaya, Abadinews.id - Pada 30 September nanti, para pegawai KPK yang tidak lulus TWK akan diberhentikan. Hal ini lantas memicu respon dari publik yang banyak memberikan dukungan kepada pegawai KPK yang dipecat, Sabtu (25/09/21).

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memutuskan untuk memberhentikan pegawai yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 30 September mendatang. Jadwal ini lebih cepat dari keputusan sebelumnya yakni 1 November 2021.

Baca juga: Bertemu Ketua KPK, LaNyalla Singgung Presidential Threshold 20 Persen

Keputusan tersebut, tentunya mendapat sorotan dari berbagai pihak. Banyak pihak yang mendukung pegawai KPK lulus TWK.

Kendati begitu, Dimas Prayoga selaku Koordinator Pusat BEM Nusantara mengatakan, saat ini Pemerintah juga menanti proses hukum yang berlangsung di MK dan MA. Teruntuk Pegawai KPK yang tak lolos TWK harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

“Kami berharap dan percaya bahwa MK dan MA akan memberikan putusan yang seadil-adilnya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan rasa keadilan masyarakat, saya juga meminta KPK untuk mempercepat pelaksanaan putusan MK,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bentuk empati terhadap puluhan pegawai KPK yang dipecat, termasuk juga di dalamnya penyidik senior, Novel Baswedan. Dalam wawancara nya, ia juga menunjukkan bentuk rasa kepedulian nya kepada pegawai KPK yang dipecat.

Baca juga: Korpus DEMA: Pemerintah Harus Tegakkan Hukum, Dorong Persoalan KPK

“Setiap keputusan yang diambil oleh Panitia penyelenggara TWK adalah pilihan yang terbaik, tolong dihormati dan jangan memprovokasi masyarakat,” jelas Dimas.

Lebih lanjut, Dimas meminta kepada semua elemen masyarakat untuk tidak percaya kepada sekelompok orang yang berniat untuk melemahkan KPK atau niat jahat menghambat pemberantasan korupsi.

“Ini adalah ujung dari perjalanan yang panjang untuk untuk melakukan konsolidasi kelembagaan. Jangan percaya bahwa ini pelemahan atau niat jahat menghambat pemberantasan korupsi, tidak! Jangan pernah meragukan KPK hanya karena orang-orang tertentu tak lagi disana,” terang Dimas.

Baca juga: Bupati Nganjuk Tersandung Kasus OTT Wujud Sinergitas KPK dan Polri

Dimas juga menilai aksi demo yang dilakukan ditengah pandemi adalah langkah kontra produktif.

“Kita dari BEM Nusantara fokus terhadap menciptakan Herd Immunity secara serentak dan fokus pada pemilihan ekonomi di Indonesia,” pungkasnya. (Bejo)

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru