KBP Hidupkan Kembali Riyayan Kupatan di H+7 Lebaran

abadinews.id
Kabid Destinasi pengembangan pariwisata Fitria Noverita

Malang, Abadinews.id - Islam di Jawa kaya dengan tradisi. Apapun yang berkaitan dengan hari besar disitu selalu ada perayaan.  Hari Raya Idul Fitri sebagai Hari Besar Islam adalah hari raya terbesar dalam peringatan dan perayaan salah satunya seperti Riyoyo Kupatan. Jum'at (21/05/21)

Riyoyo Kupatan sebagai ajaran Sunan Kalijaga sampai saat ini masih lestari terselenggara dimana mana meski telah mengalami penurunan dan pergeseran pelaksanaan. Riyoyo Kupatan adalah salah satu rangkaian dari Lebaran Idul Fitri dimana umumya diselengarakan H+7 bulan Syawal Tahun Hijriyah.

Baca juga: Kakang Mbakyu Malang, Wilujeng Kamulyan Bangkitkan Kampung 1000 Topeng

"Makna lebaran adalah selesai, selesai menjalankan ibadah puasa, maka setelah selesai kita semua wajib melebur dosa (leburan) kita dengan saling maaf memaafkan." Ungkap Ki Demang dalam acara Riyayan Kupatan di Kampung Budaya Polowijen Rabu Malam (19/05).

Kita juga bisa saling meluberkan rizki kita dengan saling berbagi (luberan) makanan atau memberikan sesuatu pada saudara, kerabat, teman sehingga kita bisa melaburkan diri kita (laburan) mensucikan diri kembali ke putih maknanya bersih. Ungkap Pria Penggagas KBP dalam sambutannya sebelum memimpin doa ala jawa dalam sesi Wilujengan Kupatan Riyayan.

Isa Wahyudi nama asli Ki Demang juga mengungkapkan makna filosofi kupatan diambil dari bahasa arab kaffatan dan lidah orang jawa menyebutnya kupatan artinya adalah kesempunaan.  kesempunaan manusia apabila saling maaf-memaafkan, saling berbagi dan memberi serta saling menjalin silaturahmi.

Baca juga: Kakang Mbakyu Kota Malang Hadiri Festival Panawijen KBP

Makna simbolis lain ketupat kenapa memakai janur kuning agar kembali bersinar seperti Nur Muhammad. Ketupat dibuat dengan melilitkan janur satu dengan yang lain dengan maksud terjalin tali silaturahmi serta bersudut empat dan lima yang berati kiblat papat tengah pancer dan memakai beras dan ketan agar badan ini waras dalam ikatan.

Persiapan Riyayan Kupatan di KBP sebenarnya dlakukan satu hari sebelumnya dimana warga bersama sama merangkai ketupat. Pada hari Rabu sore sebelum acara inti dllakukan sebagian warga menabuh gamelan. Acara dimulai dengan tembang mocopat dan di buka dengan Tari Beskalan yang makna filosofinya bahwa Riyayan Kupatan sebagai penanda segeralah dimulai program, kegiatan pelestarian seni budaya kembali seperti jadwal biasanya.

Baca juga: Parade Jajanan Lawas Kampung Heritage Kajoetangan

Hadir memberikan sambutan Fitria Noverita Kabid Destinasi Pengembangan Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang dengan memberikan apresiasi "kami bangga bahwa KBP satu satunya kampung wisata berbasis budaya yang paling aktif uri uri tradisi budaya karena ini merupakan atraksi wisata budaya."

Tercatat dalam Kalender event Kota Malang 2021, KBP paling banyak menyelenggarakan event dan pemerintah  hadir mendampingi meskipun susananya masih pandemi Covid-19 degan segala keterbatasan agar tetap sesuai dengan Protokol Kesehatan. (AD1)

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru