Perwakilan BKKBN Jatim Melalui Komunikasi Turunkan Stunting antar Pribadi Bagi Bidan

avatar abadinews.id
BKKBN Jatim sosialisasi terkait pencegahan Stunting
BKKBN Jatim sosialisasi terkait pencegahan Stunting

Abadinews.id, Surabaya - Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur kembali melakukan gebrakan dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Jawa Timur, melalui program Komunikasi Antar Pribadi bagi Bidan. Dengan adanya Program Komunikasi Antar Pribadi bagi Bidan ini diharapkan dalam percepatan penurunan angka stunting dapat segera terwujud. Sebab, bidan akan mampu memfasilitasi penerapan komunikasi antar pribadi baik dengan Pasangan Usia Subur yang akan merencanakan pernikahan dan kehamilan juga dengan remaja yang sangat penting untuk melakukan perencanaan masa depan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan kegiatan pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tahun 2022 ini merupakan salah satu program prioritas nasional sebagaimana Struktur Program Anggaran (SPA) tahun 2022. Pelatihan TPK di tahun 2022 sebanyak 31.243 tim atau 93.729 orang yang nantinya akan dilatih oleh tim fasilitator tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 779 orang yang terdiri atas Mitra kerja antara lain IBI, OPD-KB, TP-PKK, kordinator PKB Tingkat Kecamatan. Dengan demikian kegiatan pelatihan TPK ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien di masing-masing kecamatan.

Baca Juga: IPeKB Rayakan HUT ke-17, Gelar Roadsos Banyuwangi Hingga Yogyakarta

"Begitu pula dengan pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) bagi bidan ini, sebagai bentuk kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku dari pilar strategi nasional percepatan pencegahan stunting. Dimana, strategi komunikasi ini diharapkan mampu menjadi jawaban akan pentingnya konvergensi di level kebijakan dan dukungan dalam upaya pencegahan stunting serta permasalahan perilaku yang terjadi pada level individu, masyarakat dan layanan kesehatan," tutur Erna.

Erna menambahkan bidan sebagai tenaga Puskesmas dalam TPK yang berhubungan langsung dengan sasaran di lapangan diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya terkait strategi komunikasi untuk percepatan penurunan stunting. Diharapkan para bidan yang merupakan anggota TPK dapat mendukung percepatan penurunan angka stunting melalui pendampingan bagi keluarga beresiko stunting mulai dari Calon Pengantin (Catin), ibu hamil, ibu pasca salin, keluarga baduta dan dilakukan sesuai dengan strategi komunikasi yang telah diajarkan pada pelatihan.

Baca Juga: Perwakilan BKKBN Jatim Siap Songsong Nusantara Baru

"Besar harapan kami, melalui pelatihan KAP bagi bidan ini, dapat menjadi bekal saudara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam komunikasi antar pribadi dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Jawa Timur," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto mengungkapkan tujuan pelatihan KAP bagi Bidan dalam percepatan penurunan angka stunting adalah peserta mampu memfasilitasi penerapan komunikasi antar pribadi dalam rangka percepatan penurunan angka stunting.

Baca Juga: BKKBN Susun GDPK 5 Pilar dan Libatkan Penduduk Secara Aktif di Pembangunan

"Sebanyak 30 orang dari 15 Kabupaten/Kota dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Jatim sudah mengikuti pelatihan yang dilakukan secara blended learning mulai 4-8 November 2022 di Hotel Ibis Surabaya," terang Sukamto.

Selama lima hari, sambung Sukamto, para bidan mendapatkan pelatihan bagaimana pelaksanaan kebijakan promosi kesehatan dan strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting, komunikasi antar pribadi, bina suasana komunikasi antar pribadi,  teknik membangun partisipasi, metode dan media KIE dalam komunikasi antar pribadi, fasilitasi komunikasi antar pribadi, membangun komitmen belajar (BLC) , anti korupsi dan rencana tindak lanjut.(AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal