Polres Trenggalek Terjunkan Personil Trauma Healing untuk Anak Korban Banjir

avatar abadinews.id
Polres Trenggalek terjunkan personil Polwan bagi anak korban banjir
Polres Trenggalek terjunkan personil Polwan bagi anak korban banjir

Abadinews.id, TRENGGALEK – Kepolisian Resor Trenggalek menerjunkan personel Polisi Wanita (Polwan) dalam penanganan banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Trenggalek. Polwan dari berbagai satuan fungsi ini dikerahkan untuk membantu pada posko bencana alam dan dapur umum. Selasa (18/10).

Dikonfirmasi terpisah Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino, S.I.K., mengungkapkan, dalam penanganan bencana alam banjir ini, pihaknya mengerahkan seluruh sumberdaya yang dimiliki. Tidak hanya evakuasi warga tetapi juga penyiapkan posko pengungsian maupun dapur umum.

Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal

“Kita pastikan semua kebutuhan penunjang bagi para pengungsi bisa terpenuhi. Oleh sebab itu, kita libatkan juga personel Polwan untuk membantu,” tutur AKBP Alith.

AKBP Alith menambahkan, pihaknya bersama stakeholder terkait telah menyiapkan tiga lokasi sebagai posko bencana alam yakni Pendopo Kabupaten Trenggalek, Gedung Olahraga (GOR) dan Kantor Kecamatan Trenggalek. Sedangkan dapur umum disiagakan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek.

Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden RI, Polsek Pabean Cantikan Ungkap Kasus Judol

Sementara itu, Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Meita Anisa Saputra, S.I.K., M.H., M.Si., sejumlah Polwan ditugaskan untuk membackup proses penyiapan nasi bungkus yang akan dibagikan kepada masyarakat korban banjir.

“Selain itu, beberapa Polwan juga kita tugaskan khusus untuk memberi pendampingan atau trauma healing kepada korban terutama anak-anak di posko pengungsian,” jelas AKP Meita.

Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Kasus Judi Online IDCOIN188-PG Slot Mahjong Ways 2

Masih kata AKP Meita, trauma healing ini diberikan untuk memulihkan psikologinya agar dapat melupakan kejadian bencana banjir bandang yang telah terjadi. Dengan demikian, psikis anak tidak mengalami trauma atau rasa takut yang berkepanjangan.

“Kegiatan kita lakukan dengan membangun suasana yang menyenangkan bagi anak, mengajak bermain dan berdialog, memberikan motivasi yang membuat anak-anak senang dan gembira,” tutupnya.(AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal