Kesenian Budaya Lokal Selalu di Lestarikan Warga Jatim

avatar abadinews.id
Foto saat acara "Jaranan", "Bantengan", "Ganongan", dimulai .
Foto saat acara "Jaranan", "Bantengan", "Ganongan", dimulai .

Abadinews.id, Sidoarjo - Kegiatan yang selalu dilestarikan hingga kini ialah kesenian "Jaranan" atau lebih dikenal dengan Jaran Kepang ditambah dengan "Bantengan" dan juga "Ganongan" yang dilaksanakan di Dusun Kendal, RT. 25/RW. 03. Desa Bakungpringgodani, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jum'at (22/07).

Dalam kegiatan ini adalah tanggapan dari warga setempat sekaligus sebagai tuan rumah dalam hajatan tasyakuran Anniversary pernikahan ke 2 tahun putra dari keluarga bapak Sota warga Dusun Kendal, beliau memang sengaja mengundang tim "Jaranan" Alang-alang Kumitir Pimpinan Gus Yoga dari Tretes Pandaan dan juga "Ganongan" Pimpinan Edi Sudarsono dari Kampung Malang gang 8 Surabaya, guna menghibur warga masyarakat Desa Bakungpringgodani dan sekitar, dalam acara Anniversary pernikahan Dony dan Putri yang ke 2 tahun.

Baca Juga: Jawapes Group Gelar HUT LSM Jawapes Launching ke-13 dan Tritunggal Aji Laras

Dalam kesempatan sekretaris dari Alang-alang Kumitir Rosman Efendi menjelaskan bahwa kegiatan yang dulunya sangat padat dengan job kadang hingga luar kota tetapi semenjak Pandemi Covid-19 tanggapan mulai sepi dan awal-awal bulan ini beliau sudah mulai banyak lagi peminat dari warga.

"Semenjak Pandemi beberapa tahun lalu memang kami sepi job hingga awal bulan Juni ini alhamdulillah.., sudah mulai ramai job hingga luar kota seperti hari ini kami sengaja di undang dari pihak warga Sidoarjo guna menghibur warga disini dengan kegiatan Tasyakuran Anniverasy Pernikahan mas Dony dan mbak Putri yang ke 2 tahun," katanya.

Baca Juga: Dukung Seniman Jatim, Ketua DPD RI Dorong Lahirnya Perda Penyelenggaraan Kesenian

Dalam kesempatan lain Dony sebagai tuan rumah menjelaskan acara tasyakuran keluarga ini merupakan bentuk Anniverasy pernikahannya yang sebelumnya pada awal-awal Pandemi melanda dan akhirnya tidak bisa melaksanakan persepsi pernikahan dikarenakan masa-masa jaga jarak dan dilarangnya membuat keramaian dengan bentuk hiburan, setelah 2 tahun lamanya dan akhirnya hari inilah dilaksanakannya tasyakuran keluarga atau Anniversary tersebut.

"Kami menikah di awal Pandemi Covid-19 dan akhirnya pernikahan kami tidak diramaikan bentuk dari menghindari keramaian dan alhamdulillah.., akhirnya hari ini kami bersama keluarga bisa memperingati hari pernikahan kami sekaligus tasyakuran keluarga," ucapnya.

Baca Juga: Gelar Wayang Kulit, Perkuat Sinergitas TNI-Polri dan Semakin Dekat dengan Masyarakat

Selain itu dalam acara tasyakuran keluarga tersebut juga turut hadir 2 personil Koramil Balongbendo dan Linmas Desa Bakungpringgodani guna memantau Kamtibmas dalam acara tersebut. (ris)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal