Sosialisasi Migrasi TV Analog ke Digital Bersama Diskominfo Jatim - AWS

avatar abadinews.id
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Ketua AWS Martudji saat Talkshow
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Ketua AWS Martudji saat Talkshow

Abadinews.id, SIDOARJO - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim gandeng Aliansi Wartawan Surabaya (AWS) gelar sosialisasi migrasi TV Analog ke TV Digital, di kantor Desa Kedensari, Tanggulangin, Sabtu (23/04/22).

Kepala Diskominfo Jatim Hudiyono mengatakan, sosialisasi sudah mendekati batas akhir, yakni pada 30 April 2022. Sosialisasi dilakukan dengan memanfaatkan media massa hingga ke daerah, serta berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan seperti multiplexer, Balai Monitor Siaran Frekuensi Radio (SFR) Kemenkominfo dan KPID Jatim.

Baca Juga: AWS Hadirkan Kadis Kominfo Jatim di Kongres ke-1 Paparkan Kemerdekaan Pers

Dijelaskannya, siaran digital hanya dapat ditangkap pesawat digital atau pesawat televisi analog yang dilengkapi dengan Set Top Box (STB). Selain itu, TV digital bukan smart TV yang dapat menangkap siaran streaming melalui jaringan internet. TV digital juga bukan TV yang menangkap siaran satelit melalui parabola dan juga siaran televisi kabel yang berbayar.

"Dengan teknologi siaran digital maka gambarnya akan bersih, suaranya jernih dan teknologinya canggih," tutur Hudiyono saat memberikan sosialisasi di Tanggulangin.

Dikatakan karena penggunaan siaran digital diperlukan, siaran analog merupakan pemograman frekuensi. Perbandingannya, untuk siaran satu frekuensi analog akan ditempati oleh satu stasiun TV. Sedangkan untuk siaran digital, satu frekuensi bisa ditempati oleh 6-12 stasiun TV.

"Dengan menggunakan siaran digital maka akan lebih hemat frekuensi atau gelombang elektromagnet yang ada di udara, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan internet sebagai sebuah broadband serta dapat memanfaatkan berbagai perangkat Early Warning System (EWS)," jelasnya.

Selain itu, tujuan sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur.

"Jadi masyarakat banyak yang belum mengetahui cara memperoleh atau membeli set top box jika di rumahnya masih menggunakan televisi analog, melalui sosialisasi ini mudah-mudahan paham dan mengerti manfaatnya," terangnya.

Baca Juga: Awal Tahun 2024, AWS Gelar Pra Kongres di Surabaya

Menurutnya, tahapan migrasi Analog dibagi tiga tahap, Switch Off (ASO), wilayah seperti Jember dalam wilayah siaran yang migrasinya paling awal, yakni 30 April, termasuk pula wilayah Madura, tapal kuda dan Pacitan, sementara wilayah Surabaya dan sekitarnya masuk di tahap 2 atau 25 Agustus mendatang. Pembagian wilayah ini merupakan kesepakatan antar penyelenggara multi pleksing. Migrasi dibagi tiga tahap agar tidak terjadinya gangguan, karena setiap wilayah sudah mendapat jatah kavling frekuensi sendiri-sendiri untuk tiap penyelenggara multi pleksing.

Migrasi dijadwalkan dari wilayah bagian luar kemudian ke tengah dengan mempertimbangkan agar tidak terjadi gangguan frekuensi dari beberapa kanal wilayah yang berdekatan dengan penyelenggara multipleksing yang masih dengan siran analog.

Manfaat positif yang lebih luas juga ada, yaitu pembukaan lapangan kerja baru di bidang industri pertelevisian. Peralihan ke siaran TV Digital mendorong pertumbuhan industri kreatif di masyarakat.

Selain menambah keragaman kepemilikan siaran, menyerap juga tenaga kerja kreatif. Bidang pembuatan konten siaran misalnya.

Baca Juga: Aliansi Wartawan Surabaya Siap Jaga Marwah Profesi

"Sehingga diharapkan mampu meningkatkan daya saing digital, pendapatan negara dan penyediaan lapangan kerja," tukasnya.

Sementara itu Ketua AWS Martudji mengatakan, ikut terpanggil untuk menyukseskan program Pemerintah, karena media sebagai saran informasi, edukasi dan kontrol, sekaligus sebagai Mitra Pemerintah.

"Media sebagai Mitra Pemerintah harus selalu bersinergi untuk membantu dalam rangka membangun bangsa, khususnya masyarakat Jawa Timur," tutup wartawan senior Pemprov Jatim.(AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal