Malang, Abadinews.id - Meski di masa Pandemi Covid-19 Komplek Pesarean Ki Ageng Gribig tidak pernah sepi dari kunjungan. Dengan pembatasan jam kunjungan dan Prokes ketat makam ini telah menjadi tempat bagi para peziarah yang selalu ingin napak tilas dan belajar sejarah tentang awal mula Malang, Sabtu (23/10/21).
Jumat Legi (22/10) siang bakda jumatan rame di kunjungi para peziarah dari komunitas seni budaya nusantara yang ternyata datang turut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di makamnya Bupati Malang. Mereka hadir mengikuti prosesi kegiatan Rumat Ramut Wulan Mulud ini merupakan event tahunan Kampung Gribig Religi (KGR).
Baca Juga: Polres Gresik Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446H/2024 di Masjid Al-Aziz
Acara ini merupakan rangkaian 27 virtual event kampung tematik se-Kota Malang dengan kemasan Sambang Kampung bangkitnya wisata di Kota Malang. Gelaran eventnya termasuk event wisata budaya dengan kemasan kirab pusaka dan tumpengan robyong.
Acara ini diharapkan kedepan mampu meningkatkan kunjungan wisata religi. 'wisatawan tidak hanya berziarah saja tapi kedepan bisa terlibat dalam event di Gribig ini, jelas Devi Arif Nurhadyanto Ketua Pokdarwis Kampung Gribig Religi (KGR).
Ki Demang yang juga menjadi Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Menyampaikan, "kegiatan tradisi Bulan Maulud di Pesarean Ki Ageng Gribig merupakan upaya pemanfaatan cagar budaya di komplek makam-makam Bupati Malang."
Baca Juga: Korem 084/BJ Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW 1446 H / 2024 M
Bahwa di Kompleks Makam Ki Ageng Gribig terdapat 2 bangunan yang ditetapkan sebagai Bangunan Gagar Budaya Bangunan Makam Bupati Malang tahun 2018. Rumat Ramut Wulan Mulud diharapkan mampu merumat lingkungan pesarean dan Bangunan Cagar Budaya Makam Bupati Malang. Ramut berati melestarikan tradisi yang masih ada dan terjaga oleh warga.
Kegiatan pelestarian tradisi maulud juga termasuk upaya melestarikan objek pemajuan kebudayaan Nasional. Acara peringatan dan ritual ini juga menjadi wisata edukasi berbasis budaya yang bersinergi dengan pemanfaatan cagar budaya. Sambut pria yang bernama Asli Isa Wahyudi hadir sebagai Ketua Forkom Pokdarwis Kampung Tematiik Kota Malang.
Ki Haryo Seto yang memimpin rombongan kirab tumpeng robyong keliling 3 kali area kompleks Pesarean Ki Ageng Gribig menyampaikan, "orang jawa kalau menyampaikan sesuatu dengan simbul seperti yang akan di kirab nanti."
Baca Juga: Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Pelanggan KAI Daop 8 Surabaya Meningkat 41 Persen
Makna songsong/payung simbul keimanan, bendera merah putih simbul bersatunya manusia laki laki dan perempuan, prapen bara api simbul semangat, kendi artinya tempat wadahnya air sumber kehidupan dan tumpeng robyong bentuk syukur dinikmati bersama dan gunungan buah artinya puncak suka cita perayaan Maulid Nabi.
Dalam sambutannya Ida Ayu Made Wahyuni Kadisporapar Kota Malang menyampaikan bahwa, "Kota Malang sedang mengajukan QR Code Kampung Tematik agar bisa di buka kembali untuk di kunjungi" sekalipun demikian Pokdarwis Kampung Gribig Religi yang mengelola Komplek Pesarean Ki Ageng Gribig ini sejak adanya pandemi sebenarnya tidak pernah tutup. Namun jam ziarah dan jumlah yang relatif terkontrol membuat pesarean ini paling siap menerima kunjungan wisata.(Er)
Editor : hadi