Surabaya,abadinews.id — Pemerintah bersama Yayasan Pondok Kasih meresmikan soft opening Taman Bhineka Nusantara Creative Center, sebuah ruang edukasi dan wisata budaya yang terletak di kawasan Keputih Medokan, Surabaya. Selasa (20/5/2025). Acara ini dihadiri oleh para tokoh adat, agama, dan perwakilan organisasi masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan budaya di Jawa Timur.
Taman Bhineka Nusantara Creative Center diinisiasi sebagai pusat pembelajaran multikultural dan penguatan nilai-nilai toleransi. Di dalam kawasan taman ini, pengunjung dapat menjelajahi sembilan miniatur rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Minahasa, Maluku, Toraja, Bali, Minangkabau, Kalimantan Tengah, Papua, Sunda, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Festival Bazar Ramadhan Nusantara FPK Jatim dan Gebu Minang Jatim Dihadir Tokoh Suku Suku Se Jatim
Tak hanya itu, taman ini juga dilengkapi dengan tujuh rumah ibadah dari berbagai agama resmi di Indonesia, yang dihadirkan secara berdampingan. Kehadiran rumah-rumah ibadah ini merepresentasikan semangat kerukunan antarumat beragama yang menjadi landasan pendirian taman ini.
Pendiri Yayasan Pondok Kasih, Dr. Hanna Amalia Fandayani, D.Min., dalam sambutannya menyampaikan bahwa taman ini dirancang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara kepada generasi muda sebagai bagian dari pendidikan karakter kebangsaan.
“Kami ingin anak-anak bangsa memahami dan mencintai keberagaman budaya Indonesia sejak dini. Taman ini bukan hanya ruang wisata, tetapi juga tempat belajar untuk membangun toleransi dan rasa persatuan,” ujarnya.
Baca Juga: FPK Jawa Timur Segera Gelar Raker Tahun 2024
Sebagai penunjang edukasi, taman ini juga dilengkapi dengan perpustakaan budaya yang berfungsi sebagai pusat literasi multikultural, tempat masyarakat dapat mempelajari sejarah dan nilai-nilai luhur dari berbagai suku dan agama di Indonesia.
Acara peresmian turut dihadiri oleh Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM, serta perwakilan dari berbagai forum kebangsaan, antara lain Forum Beda Tapi Mesra (FBM) yang dipimpin oleh Syuhada Endrayono, dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) yang diketuai oleh R.H. Mochamad Ali Zaini. Kedua forum tersebut aktif mempromosikan harmoni sosial dan dialog lintas budaya di tengah masyarakat majemuk.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan penampilan berbagai kesenian daerah, di antaranya Tari Yasaman Sriwijaya dari Palembang, musik kolintang dari Minahasa, serta Tari Empat Etnis dari Sulawesi Selatan yang mewakili etnis Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja.
Dengan hadirnya Taman Bhineka Nusantara Creative Center, diharapkan Surabaya menjadi pionir dalam pengembangan ruang publik yang tidak hanya rekreatif, tetapi juga edukatif dan inspiratif, serta menjadi simbol nyata kerukunan dan persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. (d43n9)
Editor : Redaksi