Surabaya - Direktur KADIN Institute dibawah kepemimpinan Ketum Kadin Jatim, Ir H La Nyalla Mahmud Mattaliti, didaulat sebagai narasumber (narsum) pada acara Seminar Nasional Final LKTIN dengan tema "Bonus Demografi, Peluang atau Ancaman" yang digelar di Graha Wiyata lantai 9, Gedung Untag 45 Surabaya, pada Rabu 27 November 2019 mulai pukul 09.00 WIB.
Selain Jamhadi, narasumber lainnya ialah Kusnadi (Ketua DPRD Jawa Timur) dan Hardly Stefano (Komisioner KPI Pusat) dengan Moderator ialah Bambang Kusbandrijo (Kapodri Magister Kebijakan Publik Untag 45 Surabaya).
Baca Juga: YKPN Sosialisasi Revolusi Peningkatan Produktivitas Pertanian
Dalam penyampaiannya, Jamhadi memotivasi kepada ratusan mahasiswa yang hadir agar tidak takut bersaing di era 4.0 bahkan sudah menuju ke era 5.0. Jamhadi yang jadi Dewan Pembina ISMI Jatim ini mengimbau, bahwa mahasiswa ialah generasi emas yang akan menentukan arah bangsa ke depannya.
Namun, Jamhadi mengingatkan kepada mahasiswa bahwa di era 4.0 ini akan banyak sektor-sektor yang terdisrupsi akibat digitalisasi dan robotisasi. Untuk itulah, mahasiswa diajak untuk bisa beradaptasi dan meningkatkan skill-nya.
"Bagaimana mahasiswa merespon masa depan, ialah dengan komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills, selalu mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru. Lalu menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill, dilakukannya kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan, dan menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan materi terkait human-digital skills," jelas Jamhadi, yang menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBA) Untag 45 Surabaya.
Jamhadi menyebutkan, ke depan akan semakin banyak pekerjaan hilang karena teknologi.
Baca Juga: Jamhadi : Perlu Kolaboratif Menyiapkan SDM Unggul di Era Disrupsi
"Sebanyak 5 juta pekerjaan akan hilang dalam kurun 2015 – 2020. Contohnya perkantoran dan administrasi, manufaktur dan produksi, konstruksi dan tambang, seni, desain entertainment, olahraga, media, hukum, instalasi dan maintenance," jelas Jamhadi.
Sementara, pekerjaan yang muncul ialah Bisnis dan Finansial, Manajemen, Komputer dan Matematika, Arsitektur dan Teknik, Sales, Pendidikan dan Training.
"Era digitalisasi juga berpotensi memberikan peningkatan tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. Kurang lebih 17 juta pemilik dan karyawan berbisnis online, 9 juta pekerja pendukung industri UMKM seperti bidang produksi dan pemasaran, 250 ribu pekerja logistik, 100 ribu pekerja platform e-tailing," jelas Jamhadi.
Baca Juga: Bertemu Delegasi Bisnis Singapura, Jamhadi Minta Tingkatkan Kerjasama
Diharapkan Jamhadi, dengan mampu menyesuaikan kemampuan di bidang teknologi, akan mendorong tren pertumbuhan ekonomi. Dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2019 ialah 5,3%, dan tahun 2020 pertumbuhannya diprediksi 5,3%-5,6%. Sedangkan inflasi pada tahun 2019 ditaksir di angka 3,5%, tahun 2020 2,0%-4,0%.
"Saat ini 2 perubahan besar sedang terjadi, perubahan demografi dan teknologi. Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0 dan ekonomi digital, ditetapkan strategi perbaikan pendidikan dan pelatihan Vokasi antara lain Reformasi Kelembagaan, Pengembangan Standar Kompetensi, Pembakuan Mekanisme Pemagangan dan Pendanaan," pungkas Jamhadi, yang akan maju dalam pencalonan Ketua Umum Kadin Jatim pada 18 Desember 2019 mendatang. (*)
Editor : Redaksi