SIDOARJO, Abadinews.id - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak terus mendorong dan menyemangati para lansia untuk mengikuti program vaksinasi yang dilakukan pemerintah secara masif. Mengingat, kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 tidak bergantung pada masyarakat usia produktif saja, melainkan peran para lanjut usia (Lansia) juga, Rabu (07/07/21).
Hal itu ia sampaikan saat bertemu Pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso (YGA) di Bandilan, Kab. Sidoarjo, Selasa (06/07).
Baca Juga: PT KAI Dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim, Peringati Hari Lanjut Usia Nasional
Emil mengatakan, program vaksinasi yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang sangat penting untuk para lansia. Bagi kelompok usia ini, hal tersebut tidak bisa dilaksanakan secara mendadak ataupun dipaksakan. Karena ada ketakutan tersendiri atas penyakit bawaannya.
"Vaksin ini adalah hal yang krusial. Apalagi untuk lansia yang termasuk dalam kelompok rentan," jelasnya.
Emil pun berpesan, agar para lansia harus dibangun kesadaran dan pengetahuan soal vaksinasi. Ini dapat dilakukan melalui pembinaan yang dikoordinasi dengan yayasan-yayasan lansia. Dimana yayasan tersebut akan bersinergi dengan Pemprov Jatim melalui Komisi Daerah Usia Lanjut (KOMDA) dan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI).
"Pemprov berharap agar lansia mendapat sosialisasi dan pembinaan menyeluruh soal Covid-19 serta vaksinasi. Ini mengapa, karena kami berharap bisa bersinergi dengan jejaring dari YGA, yang bisa membantu dengan sinergi melalui KOMDA dan PWRI sebagai irisannya," ungkapnya.
Sebagai tambahan, Emil juga mendorong digerakkannya Karang Werda sebagai mitra pembantu perwakilan dari yayasan yang terlibat. Tujuannya, sebagai tempat berkumpulnya para lansia di tingkat kecamatan dan desa sebagai sarana pertukaran informasi yang positif bagi generasi usia lanjut. Wagub Emil mengharapkan, dengan cara tersebut, para lansia dapat turut serta menjadi tameng yang berkontribusi pada herd immunity masyarakat.
"Targetnya bagaimana kita menaruh lebih banyak lagi tameng. yaitu orang yang divaksin, salah satu yang utama adalah lansia. Semakin banyak yang divaksin dan berhasil, maka semakin banyak tameng, hingga akhirnya tercapai herd immunity," ujar mantan Bupati Trenggalek itu.
Baca Juga: Jerit Pilu Warga Surabaya Tak Sampai ke Telinga Pemimpin, Ini Faktanya
Tak berhenti di situ, solusi lainnya yang ditawarkan Wagub Jatim adalah digencarkannya vaksinasi terhadap lansia yang kini belum pensiun dan bekerja di instansi. Lansia yang masih aktif bekerja diharapkan dapat menjadi role model bagi sesamanya.
Karena, sebut Emil, angka harapan hidup semakin baik, maka masyarakat usia lanjut pun akan semakin sehat dan aktif. Melihat lansia yang sehat, diharapkan generasi senior bisa merasa tergerak untuk melakukan vaksinasi.
"Karena ada bukti nyata bahwa vaksin itu aman dan halal," ujarnya.
"Ini adalah momen untuk mendapat suntikan semangat dari sesama silver generation. Pemprov Jatim akan berusaha untuk memaksimalkan vaksinasi bagi lansia dan mengupayakan sosialisasi serta memberikan teladan yang baik," tambahnya.
Baca Juga: Peringatan May Day di Jatim Berjalan Aman dan Lancar
Menurut Emil, solusi tersebut ditawarkan merespon rendahnya angka vaksinasi lansia. Dimana dari target 2.55 juta jiwa, baru 30 % tercapai.
"Kita harus bersama mencoba menyelesaikan masalah ini, karena ada dua kategori lansia. Yang pertama takut karena mereka takut mendengar informasi yang membuat khawatir, dan yang kedua lansia yang memang kebetulan cuek," sebut Emil.
Semua lapisan masyarakat diminta harus berikhtiar sebaik mungkin demi melandaikan angka penyebaran Covid-19.
"Vaksinasi adalah ikhtiar terbaik. Vaksin bukan selalu efektif bagi individunya, tetapi bagi masyarakat. Berdasarkan persentase keberhasilan, misal dari 10 juta orang semuanya divaksin, minimal 6 juta orang akan berhasil dan herd immunity akan terbentuk," terangnya.(Er)
Editor : hadi