Surabaya, Abadinews.id - Dalam rangka merumuskan rekomendasi kebijakan perdagangan antar daerah, pada tanggal 1 Juli 2021 Bank Indonesia menyelenggarakan Capacity Building kepada 150 peserta anggota TPID Provinsi Jawa Timur dan 38 Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur. Tema yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah Korporatisasi BUMD Mendorong Kerjasama Perdagangan Antar Daerah.
Kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap triwulan tersebut dibuka oleh sambutan Jumadi selaku Asisten II Perekonomian Provinsi Jawa Timur dan Harmanta selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Sedangkan narasumber yang diundang mengisi sesi diskusi adalah Ferry Irawan (Asisten Deputi Kemenko Perekonomian) dan Pamrihadi Wiraryo (Direktur PT Foodstation).
Baca Juga: BI Jatim Dukung Komoditas Unggul Kualitas Expor di Festival Peneleh dan JCC 2023
Dalam paparannya, Ferry Irawan menyampaikan bahwa deflasi Jawa Timur dan Nasional diperkirakan disebabkan oleh normalisasi harga pasca HBKN dan memasuki periode masa panen komoditas hortikultura. Ferry juga memberikan rekomendasi program yang bisa dilaksanakan TPID Jatim untuk mengatasi permasalahan pasokan melimpah, khususnya cabai rawit.
“Jatim dapat melakukan perdagangan daerah dengan daerah defisit cabai merah seperti DKI Jakarta, Banten, Riau, Sumsel, Lampung dengan memanfaatkan fasilitas dari Kementerian terkait seperti tol laut maupun subsidi biaya kirim. Tentu saja melalui peran BUMD,” tutur Ferry dalam presentasinya.
Baca Juga: Deputi Gubernur BI Kukuhkan Doddy Zulverdi Sebagai Kepala KPw Jatim
Memperdalam paparan Ferry mengenai peran BUMD, Pamrihadi Wiraryo menjelaskan bahwa BUMD harus bisa menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengembangan lini bisnis. PT Foodstation yang sebelumnya hanya berperan sebagai penyewa kios pasar induk pada 2016 bertransformasi menjadi pusat informasi beras, produksi beras sendiri dan masuk ke pasar modern.
“BUMD perlu memperjelas model bisnisnya. BUMD tidak boleh hanya sebagai medioker, artinya hanya membeli hasil petani dan menjual kepada pelanggan. Harus ada value added di dalamnya,” jelas Pamrihadi.
Baca Juga: Kaperwil BI Jatim Tutup Layanan Drive Thru Penukaran Uang 2023
Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, Harmanta mengajak TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur untuk melihat kembali BUMD di daerah masing-masing. TPID diharapkan dapat mereplikasi strategi BUMD DKI dan mentransformasi BUMD menjadi ujung tombak TPID dalam menjalankan program kerjasama antar daerah demi mencapai kestabilan inflasi Jawa Timur. (AD1)
Editor : hadi