Sumenep - Sejumlah fasilitas penyebrangan di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto tidak kunjung diperbaiki, fasilitas tersebut salah satunya adalah pelabuhan yang menghubungkan ke beberapa pulau. Untuk tahun ini tidak ada anggaran untuk fasilitas tersebut.
Saat dikonfirmasi awak media, Kabid Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Dadang Dedi Iskandar mengaku tidak tahu. Dia juga memastikan, tahun ini, pelabuhan tersebut tidak termasuk dalam objek perbaikan di lembaganya.
Baca Juga: Pecat Tanpa Alasan, Kades Aeng Tong-tong Ditetapkan Tersangka
Dadang mengungkapkan, Pelabuhan Lobuk tidak masuk program prioritas. Hanya beberapa pelabuhan yang mendapat anggaran tahun ini. ”Yang menjadi prioritas kami yaitu pelabuhan untuk mendukung pariwisata dan pelabuhan kapal masyarakat,” ujarnya.
Tidak semua pelabuhan bisa diperbaiki. Sebab, instansinya terkendala anggaran. Saat ini pihaknya banyak mengajukan anggaran perbaikan pada pemerintah pusat dan Pemprov Jatim. ”Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang yang mendapat bantuan dari provinsi,” imbuhnya.
Baca Juga: Polres Sumenep Tindak Tegas Dua Pelaku Kerusuhan Pilkades
Dadang mengakui belum mengetahui data pelabuhan rusak. Karena itu, pihaknya berencana melakukan pendataan untuk mengetahui berapa pelabuhan yang membutuhkan perbaikan. "Pelabuhan itu ada yang milik daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat,” jelasnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumenep Latib meminta dishub melakukan inventarisasi pelabuhan di Kota Keris. Tujuannya, agar pembangunan pelabuhan lebih terarah. ”Harusnya didata, berapa yang rusak dan di mana saja yang membutuhkan penanganan segera,” imbuhnya.
Baca Juga: Jelang Maulid Permintaan Buah Meningkat, Hargapun Meroket
Politikus PPP tersebut meminta pemerintah mengawasi proyek pelabuhan yang tengah berlangsung. Semua proyek fisik harus dikerjakan secara profesional. Kualitas harus dikedepankan. ”Kualitas pembangunan pelabuhan harus bagus karena setiap hari dihantam ombak,” Tandasnya.
Editor : Redaksi