Malang, Abadinews.id - Apa pemandangan yang menarik unik antik dan luar biasa. Sekelompok perempuan berkebaya melakukan tamasya seputar di Malang Raya. Mereka adalah komunitas Perempuan Sanggul Nusantara. Selasa (13/04/21)
Sejak hari sabtu 10 April 2021 setidaknya 20 perempuan bersanggul dan berkebaya itu sudah mengunjungi beberapa tempat deatinasi wisata. Pertama yang di tuju di Kota Malang yaitu Kampung Budaya Polowijen. Sejak pagi hari hingga siang mereka mengikuti acara budaya tradisi Megengan dan Nyadran jelang bulan puasa.
Baca Juga: Hari Jadi Jam'iyyah Sholawat Nurul Falah yang ke 1 di Bumiayu
Menurut Sany Repriandini salah satu penggagas Sanggul Kebaya Malang Mbois "acara di KBP yang sarat dengan ritual penuh makna dan mengingatkan kembali masa masa kecil bahwa tradisi seperti ini dulu masih berjalan". Sambil menikmati hidangan megengan mereka saling diskusi tentang budaya, Sany menyampaikan bahwa ini tamasya budaya misinya sambil memperkenalkan kembali khasanah budaya dan busana jawa. Imbuhnya.
Dalam roundown tamasya budaya para perempuan bersanggul itu di arahkan ke alun-alun Bunder Tugu Kota Malang dan mampir ke Balaikota Malang berwisata heritage cagar budaya. Selanjutnya langsung bergegas menuju Rumah Makan Sumber Genthong yang tidak kalah uniik dan etnik tempatnya. Disana menikmati hidangan sambil bernostalgia musik keroncong.
Baca Juga: Pemuka Lintas Agama Kota Batu Panjatkan Doa di Ritual Pawon Suro
Tak di sangka Komunitas Perempuan Sanggul Nusantara in bertemu dengan Bens Leo dan suasana makin hangat dan seru ketika menyanyi Kerocong bersama. "Ini merupakan perjumpaan budaya yang mampu mengkombinasikan adat busana musik dan suasana". Ungkap Bens Leo, atau nama aslinya Benny Hadi Utomo adalah jurnalis pengamat musik dan entertainment Indonesia. Ia termasuk anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia.
Di hari kedua, agendanya tak kalah menarik pagi pagi disuguhi Kopi Ketan oleh Wibi Asri Fianti. Perempuan ketua TP PKK kota Batu langsung mengajak ke Coban Talun menikmati keindahan alam serta wisata buatan. Diantaranya air terjun campmg ground, rumah pohon perkampungan indian dll. Karena berkebaya tentu menjadi pusat perhatian pengunjung lainnya. "Keluhuran perempuan itu salah satunya terletak di penampilannya, maka dengan kebaya saya rasa ini perlu untuk mengangkat citra rasa wisata yang berbasis budaya. Ungkap Istri Wakil Walikota Batu itu.
Baca Juga: Perempuan Bersanggul Nasional Menelisik Bentuk Sanggul dan Busana
Setelah itu rombongan diajak sembahyangan ke Pura Luhur Giri Arjuna karena beberapa hari setelahnya akan ada perayaan Galungan. Tempatnya sangat bagus berlatar belakang ladang sawah dan gunung. Luas pura ini sendiri kurang lebih 6 hektare. Kompleks pura dipenuhi oleh berbagai bangunan bale yang dikhususkan untuk ritual tersendiri Yang jelas, rombongan banyak kesempatan untuk berburu foto di sini.
Dan terakhir rombongan di jamu di balaikota Among Tani Batu oleh ketua TP PKK sambil merancan beberapa program wisata budaya yang prrlu di perkuat oleh banyak ragam komunitas, salah satunya adalah Perempuan Sanggul Nusantara. (AD1)
Editor : hadi