Maknai Tradisi Megengan Sebagai Motivasi Penanda Datangnya Ramadhan

avatar abadinews.id
Jelang Ramadhan 1442 H, Pemprov Jatim bersama Forkopimda gelar megengan online
Jelang Ramadhan 1442 H, Pemprov Jatim bersama Forkopimda gelar megengan online

Surabaya, Abadinews.id - Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar megengan online bersama Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (11/04) malam.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjelang Bulan Ramadhan 1442 Hijriyah yang dirangkaikan dengan Doa Bersama Untuk Korban Gempa Di Jatim. Rangkaian kegiatan diawali Prosesi Kirab Gunungan 1442 Apem diiringi Musik Patrol Kampung Tangguh di bawah Koordinasi Kodam V Brawijaya.

Baca Juga: PT KAI Dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim, Peringati Hari Lanjut Usia Nasional

Turut menghadiri Megengan Online Ketua DPRD Jatim, Wakapolda Jatim, Kasdam V/Brawijaya, Wakajati Jatim, Danlantamal V, Kepala Perwakilan BI Jatim, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Wakil Ketua MUI Jatim, Kabid Haji Kemenag Jatim, Sekretaris PW Muhammadiyah Prov. Jatim, dan beberapa OPD di lingkungan Pemprov Jatim. Senin (12/04/21)

Sementara yang hadir Megengan secara virtual diantaranya Wabup Malang, Bupati Lumajang, Bupati Blitar, Bupati Situbondo, dan Bupati Jombang.

Mewakili Gubernur Jatim, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi megengan merupakan bentuk akulturasi budaya lokal tradisional dan budaya Islam yang merupakan penanda datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi ini juga sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan menyambut Ramadhan.

"Kita berharap bahwa tradisi megengan ini akan menjadi sebuah motivasi penanda datangnya bulan Ramadhan, membangun solidaritas, keikhlasan dan kebersamaan," Kata Wagub Emil.

Wagub Jatim yang akrab disapa Emil Dardak ini mengatakan tradisi jelang Ramadhan yang bisa dilakukan masyarakat ada bermacam-macam. Tetapi semua memiliki satu kiat yang sama untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan agar ibadah yang dijalankan selama bulan Ramadhan benar-benar dapat dilakukan dengan khusuk dan diridhoi Allah.

"Ada yang ziaroh, ada yang bersedekah bersiap-siap menyambut datangnya bulan puasa," ucapnya.

"Yang terpenting adalah memperkuat iman dan taqwa kita karena hanya Allah yang menjadi tujuan kita dan semoga kita terhindar dari segala godaan yang dapat membatalkan puasa dan ibadah Romadhon lainnya," imbuhnya.

Baca Juga: Jerit Pilu Warga Surabaya Tak Sampai ke Telinga Pemimpin, Ini Faktanya

Orang nomor dua di Jatim ini menyebut bahwa Ramadhan adalah bulan dimana semua umat Islam berlomba untuk meningkatkan investasi akhirat. Karena pada Ramadhan semua umat Islam dituntut untuk lebih meningkatkan ibadahnya.

Pada bulan Ramadhan pula saatnya melatih diri untuk menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan, minum, dan juga hawa nafsu. Oleh sebab itu, bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk melatih diri dalam mengendalikan emosi, nafsu, dan ego diri masing-masing.

"Banyak yang mengatakan bulan puasa saatnya kita untuk mengingat kematian, itu artinya bagaimana kita berlomba-lomba untuk bisa menabung pahala investasi akhirat," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wagub Emil mengajak semua masyarakat untuk dapat memaksimalkan zakat, infaq dan shodaqoh di Bulan Ramadhan yang sudah di depan mata. Pasalnya Ramadhan kali ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Tentunya banyak dari saudara kita yang benar-benar membutuhkan bantuan.

"Maka penurunan daya beli insya Allah bisa kita hadapi, kita kurangi dampaknya dengan zakat infaq dan shodaqoh,"jelasnya.

Baca Juga: Peringatan May Day di Jatim Berjalan Aman dan Lancar

Selain itu, Wagub Jatim yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini menyampaikan keprihatinannya atas musibah gempa yang terjadi di beberapa Kabupaten Kota di Jawa Timur.

Seperti diketahui, kemarin Selasa (10/4) telah terjadi Gempa dengan kekuatan 6,1 skala Richter yang mengakibatkan keruskana gedung dan menelan korban jiwa di Kabupaten Malang dan Lumajang.

"Kita berdoa, semoga korban yang meninggal dunia Khusnul Khotimah dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan amal ibadahnya diterima Allah," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Hudiono menjelaskan, kegiatan Megengan ini memiliki tujuan untuk melaksanakan tradisi menyambut datangnya Bulan Ramadhan; sebagai sarana silaturahmi antara ulama, umaroh dan masyarakat; serta meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. (Er)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal