Khofifah Trending di Twitter, Grahadi Bantah Gerakan Buzzer

avatar abadinews.id
Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahyono
Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahyono

SURABAYA, Abadinews.id – Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menegaskan Pemprov Jatim tidak memiliki dan mempekerjakan buzzer atau pendengung di media sosial. Hal ini disampaikan Heru menanggapi kata-kata “Gubernur Khofifah” yang sempat beberapa kali dan menjadi trending topic di media sosial Twitter. Senin (05/04/21)

“Sekali lagi saya ingin tegaskan bahwa Grahadi tidak pernah memanipulasi percakapan di platform media sosial manapun. Kami juga tidak pernah menganggarkan untuk menggerakkan buzzer,” ungkap Heru di Grahadi.

Baca Juga: PT KAI Dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim, Peringati Hari Lanjut Usia Nasional

Gubernur Khofifah sendiri, kata Heru, mengaku kaget saat dirinya diberitahu menjadi trending topic di Twitter. Terlebih percakapan yang trending tersebut berpola dan seperti mengikuti satu instruksi. Gubernur, lanjut Heru, juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menginstruksikan siapapun untuk memanipulasi percakapan di media sosial.

Baca Juga: Jerit Pilu Warga Surabaya Tak Sampai ke Telinga Pemimpin, Ini Faktanya

“Jadi isinya petikan-petikan isi berita dan statement, namun tidak jelas apa yang dimaksud. Inilah yang mengakibatkan netizen menuding Grahadi menggerakkan buzzer. Padahal kami sendiri tidak tahu siapa dirigennya,” imbuhnya.

“Kami tidak ingin berspekulasi siapa pelakunya. Mungkin orang iseng yang ingin menjatuhkan kredibilitas Gubernur Khofifah. Tapi yang pasti, kami tidak pernah mempekerjakan buzzer untuk pencitraan Gubernur Khofifah,” tambah Heru.

Baca Juga: Peringatan May Day di Jatim Berjalan Aman dan Lancar

Untuk diketahui, kata-kata “Gubernur Khofifah” sempat menjadi trending topic beberapa kali di platform media sosial Twitter. Kejadian ini terulang hari ini, Minggu (4/4), dimana “Gubernur Khofifah” kembali menjadi trending topic. Saat ditelusuri, mayoritas akun yang mencuitkan “Gubernur Khofifah” adalah akun-akun baru yang baru bergabung di bulan Januari 2021 dengan jumlah follower atau pengikut kurang dari 100. (Er)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal