Surabaya, Abadinews.id - Jelang bulan suci Ramadhan, Polda Jatim silaturahmi dengan Aliansi Ulama Madura (AUMA) dan Aliansi Ulama Tapal Kuda (AUTADA), di gedung Mahameru Mapolda Jatim. Selasa, (30/03/21).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara Kepolisian Jawa Timur, dengan Ulama Tapal Kuda dan Madura.
Baca Juga: Ditreskrimum Polda Jatim Ungkap 28 Kasus TPPO, Amankan 41 Tersangka
Ketua Auma KH. Kharrar Shinhaji, mengatakan. Para ulama yang tergabung dalam AUMA dan AUTADA ini juga mengutuk keras tindakan terorisme di Makassar, dan meminta Polri untuk segera menangkap komplotannya.
"Mengutuk keras tindakan terorisme di Makassar, dan meminta Polri untuk mengusut tuntas bukan hanya pelakunya saja, tetapi juga komplotan terorisme lainnya," tuturnya di atas podium.
Lebih lanjut, KH. Kharrar menambahkan, ulama dan pendukungnya adalah mitra pemerintah dan masyarakat, oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada pejabat atau pemerintah agar segala permasalahan bangsa dapat diselesaikan dengan diskusi atau dialog, agar bangsa ini damai dan tentram.
Wakil ketua I Autada, KH. Maksum Tirmidzi juga berpesan, agar pada saat bulan Ramadhan nanti tidak ada pembatasan atau melarang umat Islam untuk beribadah di masjid.
Baca Juga: Polda Jatim Bekuk Tiga Tersangka Carok di Sampang hingga Meninggal Dunia
"Agar selama bulan Ramadhan tidak membatasi atau melarang umat Islam untuk beribadah di Masjid dan surau-surau, namun tetap harus mematuhi Protokol Kesehatan," jelasnya.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, menyadari betul bahwa permasalahan yang terjadi di Indonesia, berpengaruh pada Jawa Timur, perubahan perubahan yang terjadi di dunia, berpengaruh di Indonesia.
"Tugas Polri sudah jelas, yang pertama memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Yang kedua, melindungi mengayomi dan melayani masyarakat. Yang ke tiga, melakukan penegakan hukum," terangnya.
Baca Juga: Polda Jatim Gelar Tasyukuran di HUT Korps Brimob Polri ke-79
Kapolda juga menambahkan, dirinya harus melakukan komunikasi dengan para ulama yang ada di seluruh Jawa Timur, agar dapat mengemban tugas pokok Polri dengan baik.
"Sehingga keselamatan masyarakat itu menjadi bagian lebih penting, keselamatan rakyat merupakan hukum yang tertinggi," tutup Jendral bintang dua asli Suroboyo ini. (AD1)
Editor : hadi