BKKBN Jatim

Perwakilan BKKBN Jatim Sukseskan Program Genting, Perkuat Kolaborasi Pentahelix

avatar abadinews.id
Perwakilan BKKBN Jatim dukung program Genting
Perwakilan BKKBN Jatim dukung program Genting

Abadinews.id, Surabaya - Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur turut menyukseskan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia) yang baru di launching secara nasional dan berlangsung serentak di seluruh Indonesia, dengan acara puncaknya diselenggarakan di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, oleh Menteri Dukbangga, Wihaji.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan pihaknya mohon kepada bapak ibu donatur yang selama ini menjadi orang tua asuh bagi anak stunting ataupun bagi keluarga beresiko stunting untuk tetap melanjutkan dengan mekanisme baru.

Baca Juga: Ngopi Bangga Kencana Dukung BKKBN Jatim, Haryono Suyono Jadi Penasehat

"Program Genting untuk mencegah stunting maka prioritas kita adalah keluarga resiko stunting," tutur Erna didepan para donatur dari program orang tua asuh di Kota Surabaya usai mengikuti Launching GENTING yang disiarkan secara virtual di ruang Lestari Kantor BKKBN Provinsi Jawa Timur, Kamis (05/12).

Sekarang dengan nama Genting ini, sambung Erna, diharapkan bagi para orang tua asuh ini tetap bisa memberikan bantuan kepada keluarga beresiko stunting pada 1000 hari pertama kehidupan.

"Bantuan bisa diberikan dalam bentuk Nutrisi maupun non nutrisi, " jelasnya.

Bantuan nutrisi, sambung Erna, diberikan dalam bentuk makanan sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga beresiko stunting. Menurut ahli gizi besaran kebutuhan nutrisi sebesar Rp. 15.000/hari. Sedang untuk bantuan non nutrisi bisa dalam bentuk pemenuhan air layak minum, sanitasi, jambanisasi atau rumah layak huni.

Baca Juga: Pernikahan Siri di Jember, Remaja Nikahi Lansia sampai Lonjakan Perceraian

"Untuk menyukseskan program GENTING ini, tentu kami tidak bisa sendiri maka kami akan memperkuat kolaborasi Pentahelix yang selama ini sudah terjalin," terangnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surabaya, dr. Atiek Tri Arini, M.Kes., mengatakan prevalensi angka stunting di Kota Surabaya ada di angka 1.6 paling rendah di Indonesia dan untuk datanya ada di angka 205 anak atau balita stunting. Angka ini pun dari bulan ke bulan mengalami penurunan.

"Berbagai upaya sudah dilakukan, intervensi spesifik sudah dilakukan salah satunya dengan nutrisi dan non nutrisi seperti sakit, jambanisasi dan lainnya," kata Atik.

Baca Juga: BKKBN Jatim Gelar Program Jaring Asmara di Waterpark Kwatu

Data keluarga beresiko stunting di Surabaya didapatkan dari PK2024 dan pendataan kader yang sudah dipetakan melalui aplikasi sayang warga, ada ibu hamil, ibu nifas, balita stunting, gizi buruk sudah dipetakan ditiap kecamatan sehingga mereka bisa minta bantuan ke basnas maupun ke perusahaan untuk melakukan intervensi.

"Lokus stunting ada 153 kelurahan karena kita bergerak di pencegahan jangan sampe ada kasus stunting baru," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS Kota Surabaya, Drs. dll. Abd. Halim AF yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa bantuan bisa disalurkan melalui UPZ yang ada di setiap kecamatan di Kota Surabaya ini. Sehingga keluar beresiko stunting yang ada di Kota Surabaya ini bisa mendapatkan bantuan melalui UPZ di masing-masing Kecamatan.(4U)

Editor : Hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal