Abadinews.id, Gresik - Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjenguk SAH (8). Siswi kelas 2 SD yang mengalami penurunan penglihatan diduga akibat dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya di SDN 236 Gresik, Senin (18/09).
Kapolres dan Bupati membawakan mainan dan bingkisan sebagai bentuk motivasi untuk SA.
Baca Juga: Satreskrim Polres Gresik Selidiki Kasus Perundungan Remaja Putri Viral di Medsos
Kapolres Gresik mengatakan kedatangannya untuk memberikan support dan memastikan proses penyidikan kasus tersebut terus berlanjut.
"Hari dilakukan pemeriksaan psikologi korban di RS Bhayangkara, harapannya sekaligus menjadi trauma healing. Kami juga sudah memanggil 12 saksi dan meminta bantuan analisa DVR CCTV di Labfor Polda Jatim. Secepatnya hasilnya keluar akan kami informasikan," tutur AKBP Adhitya Panji Anom kepada awak media.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan, pihaknya datang ke Kecamatan Menganti bersama jajaran Kepala OPD. Ada unsur Dinas Pendidikan, RSUD Ibnu Sina, Dinas Keluarga Berencana Pelayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB, PP, PA), serta DPRD Gresik. Pihaknya turut prihatin atas apa yang dialami SAH.
Baca Juga: Kapolres Gresik Cek Ruang Tahanan dan Kesiapan Personil Jaga
"Insyaallah kami semaksimal mungkin mendampingi korban, agar traumanya tidak berkepanjangan. Sehingga mentalnya bisa pulih, dan melanjutkan sekolah kembali," jelas Gus Yani, sapaan Bupati Gresik.
Usai kejadjan 7 Agustus 2023 lalu itu, korban diketahui trauma dan takut untuk pergi bersekolah.
"Dinas Pendidikan dalam waktu dekat juga survei mencarikan sekolah baru untuk korban, pindah sekolah di sekitar Randupadangan. Sekolah sekitar tetangga desa, mana yang cocok dan mana yang menyenangkan, sehingga korban bisa kembali sekolah. Masa depannya masih panjang, mengejar cita - cita," terang Yani.
Baca Juga: Polres Gresik Gelar Pengamanan Debat Pilbup 2024
Lanjut pihaknya juga menegaskan akan membantu pemeriksaan dan pengobatan SAH. Salah satunya terkait pemeriksaan MRI di Surabaya.
"Kalau mental dan psikologi korban sudah normal, pemeriksaan MRI akan dilakukan besok atau lusa. Semoga tidak ada yang membahayakan pada mata korban," tutup Yani.(4U)
Editor : hadi