Abadinews.id, Jawa Tengah - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri undangan di Pesantren Subhanul Wathon, Jawa Tengah, Sabtu (20/05/23). Dihadapan santri, Sigit menekankan soal pentingnya menjaga nilai persatuan dan kesatuan.
"Jadi hari ini, saya mendapatkan undangan dari Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah (RMI) Jateng untuk memberikan materi terkait dengan masalah tantangan pesantren menghadapi radikalisme. Tentu ini sangat sesuai dengan program Kepolisian, yang juga tentunya kita selalu ingin menjaga yang namanya 4 pilar, yang namanya toleransi, dan kehidupan yang bhinneka tunggal ika," tutur Sigit usai menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal
Menurut Sigit, menjaga dan mengawal serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan Negara Indonesia adalah hal mendasar yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.
Mengingat, Sigit menegaskan bahwa, persatuan dan kesatuan serta keberagaman, merupakan kekuatan utama Bangsa Indonesia untuk menghadapi seluruh tantangan yang ada. Dengan bergandengan tangan, semua permasalahan baik dari dalam maupun luar negeri akan bisa dilewati dengan baik.
Oleh karena itu, dengan terwujudnya persatuan dan kesatuan dari keberagaman yang ada, kata Sigit, hal tersebut akan menghantarkan visi dan misi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
"Karena memang, kekuatan bangsa kita adalah kekuatan keberagaman. Yang kalau kita kelola, ini tentunya akan bisa menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia maju, Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia Emas 2045," jelas Sigit.
Disisi lain, Sigit mengungkapkan, dari hasil diskusinya dalam acara tersebut, ternyata banyak santri yang ingin menjadi personel Kepolisian. Sigit pun menyambut baik keinginan para santri tersebut.
"Jadi banyak hal yang tadi kita diskusikan. Termasuk banyak santri yang ingin menjadi Polisi dan kita sangat gembira," terang Sigit.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden RI, Polsek Pabean Cantikan Ungkap Kasus Judol
Sigit menyebut, dengan bergabungnya santri sebagai personel Kepolisian, maka sejalan dengan program Polri terkait pengembangan SDM unggul, memberikan pelayanan terbaik, serta mewujudkan Polisi yang dicintai dan dekat dengan seluruh masyarakat Indonesia.
"Dengan santri-santri yang memiliki kemampuan dalam hal agama, tentunya kita tidak ragukan lagi. Ini akan memperkuat pengembangan SDM unggul yang ada di Kepolisian. Dan juga saat berinteraksi dengan masyarakat, saat ini khususnya kita terus mendorong dan mengembangkan untuk terus-menerus bisa semakin melayani, semakin dekat dengan masyarakat," tegas Sigit.
Sementara itu, Sigit juga tidak lupa mensosialisasikan kepada seluruh santri untuk mewaspadai penyebaran informasi palsu maupun black campaign khususnya di media sosial (Medsos) ketika memasuki tahun politik saat Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024. Imbauan itu diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi perpecahan bangsa.
"Oleh karena itu tentunya kita mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri untuk betul-betul berhati-hati. Jadi saring sebelum sharing. Sehingga kemudian hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, memecah belah persatuan itu harus dihindari," kata Sigit.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Kasus Judi Online IDCOIN188-PG Slot Mahjong Ways 2
Terkait pesta demokrasi, Sigit mengingatkan, siapapun pilihan pemimpinnya kedepan, menjaga serta mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, adalah harga mati.
"Tentunya siapapun pemimpinnya. Sekali lagi, siapapun pemimpinnya, yang namanya persatuan dan kesatuan di atas segalanya. Karena siapapun pemimpinnya membutuhkan persatuan dan kesatuan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menjalankan program-program Nasional kedepan. Serta, menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian," tukas Sigit.
Disisi lain, Sigit menyampaikan, Polri telah membentuk tim dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks di saat Pemilu 2024.
"Tentunya kita telah membentuk tim dan tadi juga kita akan kerjasama dengan RMI untuk memantau terhadap potensi-potensi hoaks yang ada. Kita juga kerjasama dengan Kominfo untuk kemudian mengambil langkah-langkah terkait hal-hal seperti itu," pungkas Sigit.(AD1)
Editor : hadi