Abadinews.id, Situbondo - Polres Situbondo Polda Jatim melalui Polsek Banyuputih berhasil memediasi dua orang warga Sumberejo Kecamatan Banyuputih yang berselisih karena dipicu isu tuduhan memiliki ilmu santet.
Mediasi tersebut menghadirkan Kades diwakili Kasi Pemdes, DPD Sumberejo, Bhabinkamtibmas Bripka Danial Mulya, Babinsa Sery H. ALif, dan Kadus Leduk.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal
“Langkah mediasi dilakukan untuk meredam isu santet agar tidak terjadi tindakan penghakiman oleh masyarakat yang diakibatkan isu tidak benar,“ tutur Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas Iptu Achmad Soetrisno, Senin (13/03).
Iptu Soetrisno juga menerangkan bahwa kasus ini terjadi karena dipicu adanya tuduhan salah seorang warga terhadap warga lainnya yang masih satu kampung yang dianggap memiliki ilmu santet.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden RI, Polsek Pabean Cantikan Ungkap Kasus Judol
Akibat tuduhan tersebut nyaris terjadi perkelahian namun berhasil diredam oleh Ketua RT kemudian dilakukan mediasi yang dihadiri Pemdes, Tomas, Toga dan juga TNI Polri di Banyuputih.
“Alhamdulillah dengan respon cepat dan sinergi 3 Pilar Kamtibmas, kedua belah pihak sudah ada kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. Warga yang membuat tuduhan ilmu santet sudah meminta maaf dan berjanji kedepannya akan berhati-hati dalam berkomentar,“ terang Iptu Achmad Soetrisno.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Kasus Judi Online IDCOIN188-PG Slot Mahjong Ways 2
Lebih lanjut, Iptu Achmad Soetrisno mengatakan, TNI Polri bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat di Kecamatan Banyuputih akan terus berperan aktif untuk memberikan edukasi kepada warga agar permasalahan rumor santet tidak membesar lagi.
"Kami bersama tiga pilar secara rutin akan memberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat apbila ada permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan secara bersama-sama dengan musyawarah agar tidak muncul spekulasi atau infromasi yang tidak benar sehingga menimbulkan keresahan warga,“ tutupnya.(AD1)
Editor : hadi