Abadinews.id, Magetan - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam rangka meninjau lokasi Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu di Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan. Selasa (10/10).
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya di dampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Pj. Bupati Magetan Hergunadi, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Madiun, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Dani Indrajaya, Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) dan Produksi Devisi Regional Jawa Timur Gunawan Sidik Pramono, Kepala Seksi Pemeliharaan Divisi Regional Jawa Timur Agus Suryawan, dan Administratur KPH Lawu Ds Agus Ahmad Fadoli.
Baca juga: Kajati Jatim dan Kadivre Perhutani Jatim Teken MoU Bidang Datun
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan kepada semua petugas agar terus melakukan monitoring setiap kegiatan pembuatan sekat bakar atau ilaran jangan sampai api merambat kearah yang belum terbakar karena hembusan angin jangan sampai membakar hutan lindung maupun hutan produksi yang belum terbakar.
Khofifah berencana setelah api padam, Gunung Lawu perlu segera diadakan reboisasi kembali baik dengan cara penananman bibit atau dengan cara penyebaran bibit yaitu melakukan “Aeroseeding” melalu udara dengan helikopter.
"Kami akan menunggu proses asesmen selanjutnya. Pihak Perhutani KPH Lawu DS agar segera membuat Rencana Strategi (Renstra) hutan mana yang bisa segera di Recovery area terdampak kebakaran dengan tanaman keanekaragaman hayati, segera lakukan asesmen topogarfi wilayah,” tuturnya.
Gubernur Khofifah berharap penanganan karhutla Gunung Lawu dipastikan berjalan komprehensif, semua petugas, elemen dan institusi terkait menangani harus “Interaktif."
"Koordinasi antar tim harus terus ditingkatkan kebakaran Gunung Lawu adalah factor alam dimusim kemarau panjang ini semoga karhutla di Gunung Lawu cepet padam, masyarakat bisa tenang kembali menjalankan roda perekonomian dengan lancar," jelasnya.
Khofifah menambahkan, Disamping pemadaman lewat udara dengan helikopter water bombing, kita selaku Gubernur Jawa Timur juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua elem masyarakat, instansi terkait yang selama ini masih berupaya ikut peran memadamkan api. Terimakasih masyarakat Kabupaten Ngawi dan Magetan. Jalin kordinasi sinergi dengan Perhutani. Hutan aman, hutan lestari masyarakat sejahtera semoga api Gunung Lawu Padam.
Administratur KPH Lawu Ds Agus Ahmad Fadoli menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat, Instansi terkait yang telah bergabung menjadi tim relawan memadamkan apiz baik masyarakat Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan.
"Hutan Gunung Lawu terbakar sampai saat ini dalam pantauan baik udara dan penyisiran darat hutan yang terbakar di wilayah Kab. Ngawi, Magetan secara garis besar alhamdulilah sudah padam, walaupun masih ada satu atau dua titik api skala kecil terpantau di Magetan. Kami berupaya terus melakukan pemadaman dan penyisiran bersama petugas Perhutani dan masyarkat sampai benar-benar tanpa ada kepulan asap," terang Agus.
Agus menambahkan bahwa hutan terdampak kebakar akan terus di data jumlah keluasannya, hutan yang terbakar merupakan hutan lindung dimana vegetasi yang ada Rimba Campur terdiri semak belukar, alang-alang dan seterusnya.
"Kerugian di Perhutani nilai finansial belum bisa kami hitung karena itu di hutan lindung. Hutan produksi sementara aman karena sudah kita buat ilaran sekat bakar sepanjang duapuluh tujuh kilo meter diwilayah Magetan ada Sembilan kiloan, sisanya di Kab. Ngawi," tegas Agus.
Baca juga: Kadivre Jatim Kunjungan ke Perhutani di Sambut ADM KPH Bondowoso
Kita terus fokus melakukan penyisiran bersama sebanyak 150 personil dari Posko Ngiliran terdiri Relawan, BPBD, TNI/Polri dan Perhutani di titik jalur ilaran tujuannya bila menemukan titik api baru segera kita padamkan juga water bombing masih terus kita lakukan walaupun harus berbagi dengan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, katanya.
”Kita akan menerjunkan empat tim pesawat drone guna pemetaan, pengukuran luas hutan terbakar,” urainya.
Agus berharap minta doa semuanya untuk kebakaran Gunung Lawu segera padam, hujan segera turun. amin.(4U)
Baca juga: Perhutani KPH Banyuwangi Barat Dukung Penelitian Mahasiswa Universitas Brawijaya
Editor : hadi