Abadinews.id, Surabaya - Untuk meningkatkan jam terbang selama melaksanakan pendidikan sebagai "Frogman", 42 siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) Angkatan XLVI Tahun 2022 melaksanakan Latihan Praktek (Lattek) Keparaan Tahap Free Fall dari ketinggian 10.000 feet, bertempat di Lanudal Juanda. Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (16/03/23).
Dansepaska Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha yang saat itu menyaksikan latihan menyampaikan bahwa,Keparaan adalah salah satu latihan praktek yang diberikan kepada siswa Dikkopaska dalam hal pemberian materi udara. Jadi tujuan dilaksanakannya lattek ini untuk memberikan bekal kepada siswa didik brevet Kopaska.
Baca juga: Ketua DPD RI Lepas Pawai Fajar 1 Muharram 1446 Hijriyah
"Dalam materi terjun payung baik dengan menggunakan parasut statik maupun parasut freefall, kegiatan tersebut dilaksanakan selama 30 hari mulai dari tanggal 2 Maret dan nanti akan berakhir di tanggal 14 April. Kemudian kegiatan ini sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama selama 8 hari dengan melaksanakan latihan terjun statik, kemudian 22 hari melaksanakan terjun freefall," tutur Komandan lulusan AAL Angkatan 49.
Letkol Wido juga berharap kepada para siswa yang telah melalui pendidikan brevet selama tujuh bulan dari keseluruhan mencapai sepuluh bulan, agar semua materi yang telah diberikan oleh pelatih maupun instruktur dapat dilaksanakan dengan baik, dalam hal ini ilmu Kopaska. Sehingga pada saat nanti sudah bertugas, ilmu tersebut dapat digunakan dan mereka dapat berguna di satuannya masing masing.
Baca juga: Kaskoarmada ll Buka Sosialisasi Lapor SPT Tahunan di Mako
Sementara itu, Wardani seorang pensiunan Kopasgat yang menjadi jumping master dalam latihan ini mengatakan para siswa rata-rata sudah bisa menerima materi secara teoritis dan prakteknya belum semua. "Ya sudah mendekati mungkin 70 sampai 80 persen. Makanya nanti di lapangan sambil kita tuntun pelan-pelan akan tercapailah apa yang kita harapkan,“ terangnya.
Keberadaan seorang Pendamping atau Jumping Master sangat membantu siswa manakala mereka menemui kendala. Seperti yang diungkapkan salah satu siswa, Letda M. Rizky, jika ada beberapa kendala yang kerap dihadapi siswa saat penerjunan salah satunya adalah perubahan angin yang cukup variabel. Ia mengaku merasa terbantu dengan adanya Jumping Master yang akan memandu jika terjadi kesalahan agar saat pencabutan parasut sampai dengan pendaratan berjalan lancar dan selamat.
Baca juga: Peringati HUT ke-78 TNI AL, Lanal Banyuwangi Gelar Prokasih
Penerjunan freefall Dikkopaska XLVI TA 2022 yang berlangsung sebanyak 3 shortir ini menggunakan pesawat udara jenis Cassa U-6215 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal di awaki oleh pilot Mayor Laut (P) Candra Tri Wira Negara dan co-pilot Letda Laut (P) Hamad Mirza.(AD1)
Editor : hadi