Deklarasi Jogo Suroboyo, Tak Toleransi Demo Anarkis

avatar abadinews.id

Surabaya, Abadinews.id ~ Kapolda Jatim Irjen M. Fadil Imran mengatakan silahkan siapa saja menggelar demo Omnibus Law untuk menyampaikan aspirasi. Tetapi mohon demo berlangsung dengan tertib dan damai sesuai apa yang dituntut. Selasa (20/10/20)

Fadil juga menghimbau agar tidak melibatkan anak-anak dalam aksi demo. Fadil tidak akan menoleransi segala tindakan anarkisme yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Bila ditemukan tindakan anarkis, rusuh sampai merusak fasilitas umum, maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Baca Juga: Kapolda Jatim Sambut May Day, Ajak Serikat Buruh Jaga Sitkamtibmas

“Yang penting sekarang mencegah mereka (anak-anak) untuk tidak terlibat di dalam setiap tindakan-tindakan yang dapat berisiko hukum kepada mereka,” tutur Fadil saat menghadiri deklarasi Jogo Suroboyo Damai di Balai Kota bersama Walikota Risma.

Pada faktanya Fadil menjelaskan, kebanyakan anak-anak yang terlibat ketika ditanya tidak mengerti esensi aksi dua pekan lalu. Mereka hanya bisa menyesali perbuatannya ketika dijemput oleh orang tuanya.

“Faktanya, mereka ditanya “le (nak), apa yang mau didemokan ini?” Enggak ada yang ngerti dan ketika dijemput oleh orang tuanya, mereka menyesal. Nah saya mengimbau kepada semua pihak-pihak ini yang menggunakan anak-anak menjadi tameng untuk berunjuk rasa, agar menghentikan cara-cara yang tidak manusiawi,” ucapnya.

Baca Juga: Cabut Omnibuslaw - Buruh Bukan Tumbal Pandemi, May Day Hari Perlawanan

Selain anak-anak, Fadil juga mengajak pengunjuk rasa untuk berdemo dengan tertib. Tetapi jika merusak fasum hingga membakar pos Polisi, pihaknya tidak tinggal diam.

“Negara tidak boleh kalah dengan perilaku-perilaku anarkisme. Hanya orang yang tidak waras dan tidak sehat yang mendukung perilaku anarkisme,” ungkapnya.

Baca Juga: FGD di IAIN Gorontalo: DPD RI Berhasil Keluarkan 7 UU dari Omnibus Law

Fadil juga menegaskan, untuk tidak menghadapkan pihak Kepolisian dengan anak-anak kecil dan jangan sampai merusak Kota Surabaya. Fadil juga meminta orang tua untuk menjaga anak dan kampungnya.

“Saya tidak mau Kota Surabaya dirusak, kita jaga bersama agar situasi Surabaya agar aman, tertib dan damai. Selain itu, penyebaran Covid-19 di Jatim ini sudah menurun, jadi jangan sampai berkerumun yang nantinya bisa menjadi klaster baru. Mari kita jaga bersama-sama kota ini, agar pandemi Covid-19, bisa segera usai dan kembali hidup normal,” tutupnya.  (S.anto)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal