Festival Batik Sukun Jadi Penanda Ancang-ancang KTH Mulai Buka Wisata

avatar abadinews.id
Kampung budaya Polowijen siap buka kembali wisata
Kampung budaya Polowijen siap buka kembali wisata

Malang, Abadinews.id - Banyak ragam cara warga masyarakat Indonesia memperingati Hari batik Nasional. setelah UNESCO memberikan pengakuan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi, 2 Oktober 2009, kini perkembangan batik makin banyak di pakai dan digemari oleh warga masyarakat Indonesia utamanya kalangan muda, Selasa (05/10/21).

Perkembangan batik tidak lagi didominasi oleh kota kota besar perintis batik seperti Jogja Solo Pekalongan. Kini batik hampir di temukan ditiap daerah dengan ragam motif dan kearifan lokal lainnya. Batikpun berkembang tidak sekedar mencanting dengan menggunakan malam tetapi ada banyak batik dengan ragam kombinasi seperti batik cap. Bahkan kain printing bermotif seperti batik makin banyak di temukan di banyak pasaran. Tentu hal ini menandakan batik makin diminati dan di gemari.

Baca Juga: Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya Peringati Hari Batik Nasional

Di Kota Malang salah satunya di Kelurahan Sukun, terdapat sekelompok masyarakat yang giat memproduksi batik tepatnya di Kampung Terapi Hijau RW 3 Kelurahan Sukun. Dan Kali ini Minggu tanggal 3 Oktober Kampung Terapi Hijau yang merupakan salah satu kampung tematik di Kota Malang yang salah satu pengembangannya adalah memproduksi kerajinan batik Sukun.

Minggu 3 Oktober sebagai salah satu bentuk apresiasi, Kampung Terapi Hijau (KTH) merayakan Peringatan Hari Batik Nasional dengan menggelar Virtual Event Festival Batik Sukun. Event yang di selenggarakan secara hybrid di siarkan langsung dari di studio dan live event di kampung Terapi Hijau dan ditayangan secara live streaming adalah strategi bagi KTH untuk mempromosikan kembali bahwa kampung terapi hijau siap siap untuk dibuka kembali menerima kunjungan wisata.

Lurah Sukun Andin Yunistianto mengapresiasi Kampung terapi hijau yang menggelar Festival Batik Sukun ke 2 secara hybrid. Satu sisi rekaman rekaman kegiatan kampung di tayangkan dan bersamaan itu pula event di kampung langsung diliput dan disiarkan secara langsung secara live streaming oleh Inspire Media TV. “ini terobosan promosi wisata bahwa Festival ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat berkunjung kembali ke kampung ini.”

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Benny Gunawan Pakai Busana Desain Vera Suraiya Fashion

Hadir dalam acara Festival Batik Sukun Penggiat Batik Sukun KTH & owner Rumah Kreatif Sandya Nusantara Malang Nur Zanah, Ketua PKK RW3 Erna Rudiatiningsih, Ketua KIM Kelurahan Sukun Bayu Satrio, Koordinator PK BKM Petrus Apriliyanto Ketua Pokdarwis KTH & pelaku industri kreatif herbal Wedang Rempah Malang Dimas Yuono Septo Wibowo serta Perwakilan Disporapar kota Malang Qodir.

Keseruan Festival batik Sukun tidak sekedar enunjukkan proses membatik saja yang dilakukan oleh ibu ibu dan anak anak remaja, melainkan ada bazar makanan tradisional serta olahan makanan minuman herbal yang terbuat dari tanaman tanaman di lingkungan Kampung Terapi Hijau. Acara di pandu oleh Mouzza Zee Leadies Beakers yang sudah pernah keliling Indonesia dengan motornya itu mengajak ibu ibu menyanyi dan berjoget dengan lagu keroncong dengan riang. Acara dengan protocol kesehatan secara ketat yang tidak mengundang siapapun kecuali warga pegiat KTH.

Dimas Yuwono Sapto Wibowo selaku Ketua KTH menyampaikan bahwa Festival batik Sukun sebenarnya tidak hanya sekedar memperkenalkan batik saja melainkan Kelurahan Sukun yang mempunyai ragam potensi dan pemanfaatan lingkungannya. “batik Sukun menjadi brand kelurahan Sukun karena disini masih banyak tanaman sukun yang di eksplorasi menjadi motif batik Sukun dan itu di kembangkan oleh KTH.”

Baca Juga: Luminor Hotel Jemursari Surabaya Rayakan Hari Batik Nasional Gandeng Surya Galeri dan Smamda

Di tempat terpisah di ruang Studio Inspire Media TV yang menyiarkan secara langsung Festival Batik Sukun, hadir tokoh masyarakat Zainul Arifin ketua RW 3 Kelurahan Sukun yang mengulas sejarah perjalanan Kampung Terapi Hijau sebagai perintis pertama Kampung Tematik di Kota Malang yang dahulu di bina oleh Dinas Lingkungan Hidup. “KTH selalu menang dalam setiap perlombaan Kampung bersinar karena KTH merupakan kampung yang ramah dan menjadi tempat untuk edukasi lingkungan”. Tegas Zainul yang menyapiakan bahwa di RW 2 ada 2 Pokdarwis KTH dan Kuburan Londo.

Acara dipandu oleh Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis kampung Tematik yang menjadi bagian dari acara Sambang Kampung melalui virtual event dan mejadi rangkaian 27 event kampung Tematik Kota Malang. (Er)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal