JAKARTA, Abadinews.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai sudah saatnya sport science dimanfaatkan untuk mendukung prestasi sepak bola Tanah Air.
Untuk itu, LaNyalla mendukung kerja sama yang dilakukan PSSI dengan 7 perguruan tinggi, termasuk mengembangkan sport science dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Baca Juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan
"Saya mendukung dan mengapresiasi langkah yang ditempuh PSSI untuk mengembangkan prestasi, termasuk mencari bakat-bakat muda terbaik di dunia sepak bola Indonesia melalui kerja sama dengan tujuh universitas di Indonesia. Terlebih, PSSI juga akan mengembangkan sport science bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa)," katanya, Kamis (19/08/21).
Mantan Ketua Umum PSSI ini menambahkan, dengan sport science PSSI juga bisa mendapatkan pelatih berkualitas.
"Sport science sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelatih sepak bola agar setara S-1 Kepelatihan Sepak Bola berlisensi AFC, termasuk peningkatan pelatih fisik, dan masih banyak lagi," katanya.
Baca Juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong
Dalam penilaian LaNyalla, kekurangan pelatih berkualitas menjadi kendala tersendiri terhadap peningkatan kualitas pemain dan prestasi sepak bola Indonesia.
"Dari data PSSI, Indonesia hanya memiliki 7.000 pelatih untuk semua level, dari sekitar 5.000 SSB di seluruh Indonesia. Selain itu, ada sekitar 943 klub liga tiga, 24 klub liga dua dan 18 klub liga satu. Artinya, kita memang masih membutuhkan banyak pelatih berkualitas dan berlisensi minimal AFC. Inilah salah satu agar kita bisa meningkatkan standar sepak bola kita," jelasnya.
Baca Juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim
Senator asal Jawa Timur itu berharap, dari kerja sama ini lahir pesepakbola-pesepakbola berbakat yang mampu membawa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Karena para pemilik bakat perlu ditunjang dengan lingkungan, fasilitas dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, butuh tahap implementasi yang tepat, sehingga perencanaan dari sebuah kerja sama dapat terlaksana dengan baik," katanya. (AD1)
Editor : hadi