Ketua DPD RI Minta Kemenkes Percepat Vaksin ke-3 Bagi Tenaga Kesehatan

avatar abadinews.id
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

KEDIRI, Abadinews.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendesak agar Kementerian Kesehatan mempercepat vaksin ketiga untuk tenaga kesehatan (Nakes). Menurut LaNyalla, kondisi ini sangat ironis. Terlebih, ada influencer yang mengaku sudah mendapatkan vaksin ketiga meski tidak menangani pandemi.

Menurut LaNyalla, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam mengatasi pandemi, harus dilindungi dengan baik.

Baca Juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan

“Dokter dan nakes lainnya memiliki risiko tinggi tertular virus. Karena, mereka berhadapan langsung dengan pasien positif atau bahkan ada yang langsung berhadapan dengan virus. Meskipun sudah divaksinasi, mereka memang harus mendapatkan vaksin penguat,” kata LaNyalla di sela masa reses di Jawa Timur, Kamis (29/07/21).

Rencana pemberian vaksin ketiga pada nakes sebenarnya telah diumumkan 3 minggu yang lalu. Tetapi, banyak yang belum juga memperolehnya.

"Saya minta Kemenkes mempercepat vaksin ketiga bagi tenaga kesehatan. Ini menyangkut nyawa. Seperti kita ketahui sudah ribuan tenaga kesehatan yang gugur saat berjibaku melawan pandemi. Jangan sampai bertambah lagi,” lanjut Senator asal Jawa Timur itu.

Hingga Rabu (28/07), IDI mencatat 598 orang dokter gugur setelah terinfeksi Covid-19 selama pandemi. Jika ditambah dengan nakes lainnya seperti perawat, bidan dan lainnya, jumlahnya lebih dari 1000 orang.

Baca Juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong

“Kematian para nakes merupakan kerugian besar bagi Indonesia. Tidak hanya bagi penanganan Covid-19 namun juga berpengaruh besar pada layanan kesehatan lainnya,” ungkap LaNyalla.

LaNyalla juga berharap tidak ada diskriminasi dalam pemberian vaksin ketiga. Dokter-dokter yang benar-benar menangani pasien langsung harus didahulukan, baru kemudian digilir kepada dokter pendukung lain.

“Seperti dokter di rumah sakit, dokter spesialis dan dokter-dokter di klinik harus diutamakan. Tenaga kesehatan selain dokter juga tak boleh dilupakan,” ucapnya.

Baca Juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim

Menurut data IDI, baru tenaga kesehatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerima vaksin ketiga. Jumlahnya  sekitar 4 persen dari 1,4 juta nakes.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pernyataan yang menyebut seorang influencer telah mendapatkan vaksin ketiga. Hal tersebut memicu kontroversi. Lantaran ramai nakes yang mengeluh belum mendapatkan vaksin ketiga.(AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal