Bondowoso - Meluasnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir di Kabupaten Bondowoso membutuhkan penanganan serius, terutama ketersediaan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) yang hanya memiliki empat unit, itupun sudah berusia tua. Satu unit damkar tahun 1982, dua unit tahun 1992 dan satu unit tahun 2011. Tidak hanya itu, empat unit mobil damkar tersebut sampai sekarang masih numpang di garasi BPBD.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Satpol PP Bondowoso Aries Agung mengatakan dengan segala keterbatasan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD. Menurutnya, semaksimal mungkin empat mobil damkar tersebut bisa dioptimalkan untuk menangani kejadian kebakaran di seluruh Kabupaten Bondowoso.
Baca Juga: Kapolsek Curahdami Bondowoso Padamkan Kebakaran Rumpun Bambu
"Kecuali medannya berat dan tidak memungkinkan seperti ke kawasan Ijen. Kalau dipaksakan naik kesana air belerang malah akan merusak mobil damkar," jelasnya ketika dikonfirmasi awak media, Rabu (23/10/19).
Baca Juga: Polsek Benjeng Bantu Damkar dan Warga Padamkan Api
Dengan keterbatasan jumlah mobil damkar, pihaknya berupaya mengajukan tambahan armada ke pemerintah setempat.
"Kalaupun jumlah damkar tidak memadai, biasanya Kabupaten lain seperti Jember dan Situbondo memberikan bantuan," pungkasnya.
Baca Juga: Setelah Api Padam, Lereng Gunung Arjuno Tetap Menawan
Saat ini, pemadaman difokuskan pada kebakaran hutan pinus dan pohon sengon seluas empat hektar lebih di desa Grujugan.
Editor : Redaksi