Perhutani KPH Banyuwangi Barat

Perhutani KPH Banyuwangi Barat Gandeng Santri untuk Kelola Hutan

avatar abadinews.id
Perhutani KPH Banyuwangi Barat ajak stakeholder dan pesantren kelola hutan
Perhutani KPH Banyuwangi Barat ajak stakeholder dan pesantren kelola hutan

Abadinews.id, Banyuwangi Barat - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat ajak pesantren dan stakeholder untuk kelola hutan di Wisata Gantasan, Licin - Banyuwangi, Rabu (07/02).

Sebuah program kolaboratif yang luar biasa digagas oleh Adm Bwb dengan menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren yang dikelola Yayasan Kubah Hijau yang melibatkan santri mandiri.

Baca Juga: Perhutani KPH Banyuwangi Barat di Hari Bhayangkara ke-78 Jadi Juri Lomba Sangrai Kopi

Gus Mubarok Pimpinan Yayasan Kubah Hijau menyampaikan disebut santri mandiri karena santri yang tinggal dan menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren sudah tidak lagi mendapatkan kiriman uang saku dari orang tua, mereka benar-benar dididik untuk menjadi mandiri.

“Santri mandiri itu tiap pagi sampai sore harus mencari uang sendiri untuk membiayai hidupnya, banyak dari luar kota bahkan luar Jawa. Pada sore hari sampai malam mereka mengaji layaknya santri yang lain,” tuturnya.

Baca Juga: Perhutani KPH Banyuwangi Barat Dukung Penelitian Mahasiswa Universitas Brawijaya

Alhamdulillah kalau Perhutani memberi kesempatan untuk pekerjaan mereka, saya sangat mengapresiasi itu dan terimakasih pada Perhutani dan Adm Banyuwangi Barat, kami siap membantu dan mensukseskan program program kehutanan untuk lingkungan hidup dan masyarakat yang lebih baik, jelasnya.

Adm Perhutani KPH Banyuwangi Barat Muklisin, S.Hut mengatakan, Perhutani selalu membuka ruang dengan berbagai elemen masyarakat untuk menjalin sinergi dalam pengelolaan Kawasan hutan sehingga dapat memperoleh nilai tambah dari segi materil.

Baca Juga: Perhutani KPH Banyuwangi Barat Berbagi di Jum'at Berkah

“Dengan terjalinnya sinergi dengan kalangan pesantren diharapkan mendapatkan nilai manfaat bagi semua, hutan lestari rakyat sejahtera,” terangnya.

Kita akan siapkan bidang sadapan pinus sesuai dengan domisili misalnya Santri dari daerah Kabat bisa sadap pinus di hutan Pakel, kita akan membayar volume getah yang dihasilkan dengan asumsi getah pinus /kg Rp. 4.500 kalau dalam 15 hari saja dapat 5 drum setara 100 kg maka penghasilan bisa dapat Rp. 2.250.000 kalau 1 bulan bisa Rp. 4.500.000, tutupnya.(4U)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal