Reinkarnasi Majapahit Pamerkan Keris Pusaka Tosan Aji di Hadiri Ketua DPD RI

avatar abadinews.id
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat hadiri acara Reinkarnasi Majapahit di balai pemuda Surabaya
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat hadiri acara Reinkarnasi Majapahit di balai pemuda Surabaya

Abadinews.id, Surabaya - Pameran Pusaka Tosan Aji, bertajuk Reinkarnasi Majapahit digelar di Balai Pemuda Surabaya. Pameran diadakan selama 5 hari, dalam rangka Hari Pahlawan dimulai dari tanggal 8 hingga tanggal 12 November 2023.

Keris pusaka adalah jati diri bangsa Indonesia, atau jatidiri Nusantara. Banyak penelitian tentang keris Nusantara, sebagai eksistensi bangsa Indonesia. UNESCO menetapkan keris Indonesia adalah karya agung.

Baca Juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan

Pameran Pusaka Tosan Aji di hadiri Ketua DPD RI - Ir. H. AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Ketua Yayasan Penyelenggara Pameran Tosan Aji - Dr. H. Andi Budi Sulistianto (Gus Andi), Staff Ahli Gubernur Jawa Timur - Budi Raharjo, Deputy Komjen Jepang - Mr Ishi Yutaka, Kasat Binmas Polrestabes Surabaya - Iswahab dan Perwakilan SNKI - Agung Guntoro Wisnu.

Saat diwawancara, Ketua DPD RI - Ir. H. AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menuturkan, Keris pusaka adalah Jati diri budaya bangsa Indonesia. Patut berbangga dan dilestarikan.

"Kita patut berbangga bisa melestarikan budaya dan karya agung bangsa Indonesia. Untuk itu kita patut memberikan apresiasi, secara konsisten mengeluarkan biaya pikiran kepada para seniman," terangnya. Rabu (08/11/23).

Menurutnya, Pameran Pusaka perlu dilakukan setiap bulan. Dunia sudah mengakui jika Keris ini terbukti dengan prasasti yang ditemukan hanya ada di Indonesia.

"Keris Pusaka merupakan budaya bangsa yang perlu dilestarikan. Keris sebagai benda yang sakral bagi semua pemerhati pelestari budaya bangsa. Ini seperti yang menjadi ketetapan UNESCO dan PBB sebagai warisan budaya Indonesia. Saat itu ditetapkan pada tanggal 24 November silam. Disaksikan Wakil Presiden Yusuf Kala," tuturnya.

Baca Juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong

Dijelaskan oleh AA LaNyalla, semua keris pada dasarnya semua molekul menjadi unsur positif tergantung bagaimana kondisinya. Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa alam dan seisinya berdzikir kepada Allah SWT.

"Sebagai muslim saya meyakini, bahwa alam dan isinya Berdzikir kepada Allah. Keris pusaka ini ada 3 unsur penting. Bahannya, pembuat atau empunya dan pemegangnya, kalau ketiganya ini positif maka keris pusaka ini juga akan positif. Bagi saya, kita yang menguasai benda itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Jika ketiga unsur ini bagus maka bagus pula isinya, tapi perlu diwaspadai bahwa apapun benda jika salah mengartikan bisa menjadi Mudharat. Kita harus bisa menguasai benda itu," jelasnya.

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menambahkan, saya tidak sombong. Kalau 3000 keris saya ada. Mayoritas keris Jawa dan ia mencuci sendiri.

"Apresiasi kepada semua pihak yang mendukung acara ini, dan berkiprah dalam seni sebagai warisan budaya dan pengingat sejarah. Menjunjung harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata dunia Internasional," urainya.

Baca Juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim

Sementara, Ketua Yayasan Penyelenggara Pameran Tosan Aji - Dr. H. Andi Budi Sulistianto (Gus Andi) bahwa, kami semua komunitas Kolektor Keris mengadakan pameran untuk uri uri dan melestarikan budaya milik Bangsa Indonesia.

"Di Jawa keris disebut sebagai Tosan Aji. Diberlakukan sebagai benda yang sakral. Tapi semuanya dikembalikan ke kita. Bagi saya pribadi sebagai kolektor keris, setiap benda memiliki unsur yang terdiri dari molekul baik positif dan negatif."

Lanjutnya, ini harus terus disuarakan dan dibudayakan. Merawat keris itu harus tenang, kegiatan ini bagian dari membangkitkan kembali kerajaan Majapahit. Reinkarnasi kembali untuk sebagai pengingat sejarah jika Indonesia mempunyai ribuan warisan budaya.

"Terimakasih dengan semua yang hadir, kami mengapresiasi kegiatan ini. Komunitas Keris maupun Kolektor hadir dari seluruh Nusantara, ada yang dari Lombok, Bali, Madura, Surabaya, Sidoarjo dan Jogyakarta. Ini menjadi ruang ekspresi dan edukasi kepada masyarakat luas apa itu Tosan Aji sebagai benda Nusantara yang diakui dunia," tutupnya. (4U)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal