Abadinews.id, Lumajang - Sejumlah warga Lumajang antusias menghapus tato yang melekat pada tubuhnya di bulan Suci Ramadhan, Kamis (06/04).
Mereka bersemangat mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengikuti program gratis yang di gagas oleh Polda Jatim. Untuk memenuhi rekor Muri.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal
Bukan cuma di Lumajang, program hapus tato ini, juga di laksanakan bertahap seluruh rumah sakit Bhayangkara se Jawa Timur.
Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit) Bhayangkara Tirta Yatra Lumajang, Kompol Rochmad Prasetyo Utomo mengungkapkan, antusiasme warga untuk ikut sangat tinggi sejak awal pendaftaran di buka.
“Saat ini sudah ada 136 pendaftar program hapus tato,” tutur Kompol Rochmad Prasetyo Utomo.
Kompol Rochmad menambahkan, pendaftaran akan terus di buka sampai jadwal program hapus tato selesai.
Masyarakat dipersilakan datang ke rumah sakit Bhayangkara terdekat untuk registrasi.
“Untuk pelaksanaan hapus tato berlangsung sampai tanggal 14 April 2023,” jelas Kompol Rochmad.
Ia menjelaskan persyaratan bagi calon peserta yang ingin mengikuti program penghapusan tato hanya membawa foto copy KTP saja. Tidak ada pungutan biaya apapun.
“Setelah daftar, nanti akan di screening kesehatan HBsAg dan kencing manis,” terangnya.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden RI, Polsek Pabean Cantikan Ungkap Kasus Judol
Mengenai teknologi yang di gunakan untuk menghapus tato, lanjut Kompol Rochmad, tim medis menggunakan laser.
Sedangkan proses penghapusan tato tidak bisa tuntas dalam sekali tindakan.
“Tentunya tato removal ini tidak bisa sehari. Akan ada beberapa tindakan sampai sepenuhnya hilang,” tegasnya.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, perlu beberapa tahap tindakan penghapusan dan perawatan.
“Seperti warna merah, hijau begitu memang tidak semudah warna hitam dalam menghapusnya,” urai Kompol Rochmad.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Kasus Judi Online IDCOIN188-PG Slot Mahjong Ways 2
Sementara itu, Irawan (23), salah satu peserta program hapus tato menyatakan bersyukur bisa menghapus gambar di tubuhnya.
Mengingat saat membuat tato beberapa tahun lalu, ia merasa khilaf.
“Hapus tato ini lebih sakit daripada dulu membuatnya. Tapi Alhamdulillah bisa dapat gratis,” katanya.
Peserta lainnya, Agus mengaku biaya menghapus tato itu mahal. Sehingga ia biarkan tato di lengan kirinya sampai ada program gratis ini.
“Sejak dulu ingin menghapusnya, tapi mahal. Karena ada penghapusan tato gratis saya ikut daftar,” pungkasnya. (AD1)
Editor : hadi