Abadinews.id, Tulungagung – Tradisi Pladu Ikan atau mencari ikan di bantaran sungai Brantas ini terjadi saat penggelontoran air atau flashing yang dilakukan di Waduk Wlingi dan Lodoyo Blitar.
Seperti halnya yang terjadi pada Senin (06/03) ada belasan warga terjebak akibat kurang hati hatinya saat mencari ikan yang mabuk akibat dari prosesi flushing.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal
Kapolres tulungagung AKBP Eko Hartanto S.I.K., M.H., melalui Wakapolres Tulungagung Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo, S.H., S.I.K., M.I.K., yang memimpin evakuasi membenarkan bahwa akibat adanya proses Flushing sungai Brantas ada sekitar 19 warga yang terjebak di tengah sungai Brantas karena pada saat mencari ikan debit air sungai brantas naik.
Adapun 19 warga yang terjebak antara lain 12 orang di Das Brantas wilayah Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol dan 7 orang di Das Brantas Desa Bulusari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.
Atas kejadian tersebut anggota Polres Tulungagung yang dipimpin oleh Wakapolres Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo S.H., S.I.K., M.I.K., bergerak cepat bersama TNI, BPBD dan Basarta serta warga masyarakat sekitar das brantas untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di tengan aliran sungai brantas.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden RI, Polsek Pabean Cantikan Ungkap Kasus Judol
Evakuasi warga terjebak di aliran sungai brantas mulai pukul 18.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
"Alhamdulillah, berkat kesigapan dan kerjasama antara Polres Tulungagung, BPBD dan Basarta serta masyarakat sekita Das Brantas ke 19 warga berhasil di evakuasi dengan selamat,” tutur Kompol Dodik.
Baca Juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Kasus Judi Online IDCOIN188-PG Slot Mahjong Ways 2
Selain mengevakuasi warga, pihaknya juga terus memantau dan menghimbau kepada masyarakat sekitar Das Brantas agar berhati hati saat mencari ikan.
"Terutama pada saat proses Flushing atau pladu, jangan sampai ada korban dari warga masyarakat," tutup Kompol Dodik.(AD1)
Editor : hadi