Abadinews.id, Surabaya - Usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, pemain Persebaya langsung masuk mobil barakuda yang mengangkut para pemain. Para pemain Persebaya sempat tertahan dan melihat kerusuhan tersebut. Momen itu diceritakan oleh Marselino Ferdinan. Secara singkat Marselino menceritakan kesaksiannya saat mengalami peristiwa itu.
"Secara singkat habis pertandingan selesai peluit akhir langsung masuk locker room, kita lari, kita langsung cepat-cepat ganti baju, ganti pakaian. Setelah itu kita langsung lari ke barakuda," tutur Marselino kepada media usai doa bersama di Balai Kota, Selasa (04/10).
Baca juga: Asta Cita Presiden RI, Polisi Tangkap Enam Bandar Narkoba dan Satu Kg Sabu
Saat sudah keluar dari stadion dan berada di dalam barakuda, kata Marselino, barakuda justru tak bisa berjalan. Sebab mobil panser yang mengangkut pemain persebaya dan patwal diblokade oleh Aremania.
"Habis itu kita diblokade, gak boleh keluar sama Aremania. Jadi, kita menunggu di sana sekitar dua jam semuanya. Baru kita bisa keluar dari stadion tersebut," jelas Marselino.
Baca juga: Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu mengaku sempat melihat kerusuhan yang terjadi. Marselino melihat sendiri kerusuhan diluar stadion karena barakuda yang ditumpanginya berada di depan.
"Kalau lihat, karena barakuda saya ada paling depan. Jadi saya lihat semuanya yang bakar-bakar, patwal yang diinjak-injak dan lain-lain. Iya sempat. Dilempari botol, batu," terangnya.
Baca juga: Dukung Asta Cita Presiden RI, Polsek Pabean Cantikan Ungkap Kasus Judol
Meski begitu, Marselino tak merasa trauma atas kejadian itu. Bahkan malam ini, ia juga mengikuti doa bersama yang digelar Pemkot Surabaya yang mengundang Persebaya, suporter hingga Forkopimda untuk korban tragedi Kanjuruhan.
"Kalau trauma enggak sih. Bonek hadir sangat istimewa. Di sini kita tahu kemanusiaan lebih penting daripada sebuah sepakbola," tutup Marselino.(AD1)
Editor : hadi