SURABAYA, Abadinews.id - Indonesia akhirnya gagal meraih trofi Piala AFF 2020. Skuad Garuda harus puas dengan hasil imbang 2-2 lawan Thailand pada leg II final, di Singapore National Stadium, Sabtu (01/01) malam. Secara aggregate, Indonesia kalah 2-6.
Namun, apresiasi tetap diberikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Baca juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan
"Perjuangan para pemain sangat luar biasa. Mereka telah mengeluarkan seluruh kemampuan untuk mendapatkan hasil terbaik. Buat pemain, saya tetap bangga dengan perjuangan yang berat itu," kata LaNyalla, yang sedang reses di Jawa Timur, Minggu (02/01/22).
Dengan kekalahan ini, Indonesia tercatat 6 kali masuk ke final Piala AFF yang semuanya berakhir dengan runner up.
"Untuk skuad kali ini, saya lihat ada progres yang luar biasa. Tim ini dibentuk dengan pemain-pemain muda dengan rata-rata usia 23 tahun. Artinya, tim ini dapat terus berkembang jika mendapat pembinaan yang tepat," katanya.
LaNyalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, optimis 2 hingga 3 mendatang Indonesia akan memiliki tim tangguh.
Baca juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong
"Saat pemain ini masuki usia emas, Indonesia akan memiliki tim yang saya rasa bisa merajai Asia Tenggara. Dengan catatan, jangan sampai pembinaan ini terputus," katanya.
LaNyalla juga berharap pemain dapat terus berproses dan meningkatkan kemampuan.
"Buat Asnawi dkk, terima kasih atas perjuangannya. Terima kasih telah memberikan permainan terbaik dan tetap membanggakan. Teruslah berproses menjadi pemain-pemain terbaik dan berkualitas," katanya.
Baca juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim
Pada final leg II, Indonesia sempat unggul 1-0 di babak pertama melalui gol Ricky Kambuaya menit ke-8.
Namun, Thailand membalikkan keadaan di babak kedua melalui gol Kraisorn menit ke-54 dan Yooyen menit ke-56. Indonesia akhirnya memaksakan hasil imbang 2-2 lewat gol Egy Maulana Vikri menit ke-80.(Bejo)
Editor : hadi