Ketua DPD RI Minta Segera Tutup Pintu untuk Negara Teridentifikasi

abadinews.id
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

SIJUNJUNG, Abadinews.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap merebaknya varian baru virus Covid-19 di Afrika Selatan, B11529.

LaNyalla dengan tegas meminta pemerintah segera menutup pintu akses bagi negara-negara teridentifikasi.

Baca juga: Ketua DPD RI ke-5, Beri Apresiasi Pidato Perdana Presiden Prabowo

"Pemerintah harus segera mengambil sikap. Jangan lengah, karena potensi penyebaran Covid-19 masih tinggi, apalagi virus ini terus bermutasi. Sebelum ada kata terlambat, ayo ambil tindakan," tutur LaNyalla disela-sela kunjungan kerja di Sumatera Barat, Sabtu (27/11/21).

Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan pemerintah agar penanganan Covid-19 di Tanah Air tidak bermasalah.

"Jika terlambat sedikit saja dan tidak fokus dengan kondisi ini, nanti malah merusak apa yang sudah mulai kita bangun dalam kerangka recovery dari Pandemi. Indonesia saat ini dalam kondisi membaik. Pemerintah harus segera tutup pintu untuk negara-negara yang sudah teridentifikasi," katanya.

Baca juga: Kadin Surabaya Bakal Gelar Mukota VII, Ajang Konsolidasi 450 Pelaku Usaha

Sebelumnya, sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Amerika, dan Arab Saudi, langsung tutup pintu untuk 7 negara Afrika yang diduga teridentifikasi varian B11529.

Ketujuh negara tersebut adalah Afsel, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia dan Zimbabwe.

Baca juga: LaNyalla Hadiri Ujian Terbuka AHY, Berharap Disertasi Menteri ATR/BPN Wujudkan Indonesia Emas

Penemuan varian Afsel B11529 diumumkan Kamis (24/11/2021). Meski masih diteliti, varian B11529 diduga kuat menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Afsel.

LaNyalla juga mendukung keputusan instansi terkait di DI Yogyakarta, yang langsung menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka begitu ditemukan ada cluster sekolah di Yogya. “Ini contoh yang bagus, karena respon dan pengambilan tindakan yang cepat mutlak dilakukan,” tutupnya.(Bejo)

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru