Presdir PT Sekar Laut Tbk Dukung Pendirian Productivity Center

abadinews.id
Jamhadi bersama Harry Seorang di Tuban.

Surabaya - Kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) tahun 2020 di Jawa Timur dirasakan dampaknya oleh pengusaha yang memiliki ribuan karyawan. Salah satunya ialah Harry Sunogo, Presiden Direktur (Presdir) PT Sekar Laut Tbk [kode : SKLT] dengan merk dagang salah satunya Finna.

UMK di Jawa Timur naik 8,51ngan besaran upah tertinggi Rp 4.200.479,19 dan terendah Rp1.913.321,73. Kendati demikian, Harry Sunogo tetap optimis iklim usaha di Jawa Timur tetap kondusif dan tumbuh.

Baca juga: YKPN Sosialisasi Revolusi Peningkatan Produktivitas Pertanian

Terkait dengan kenaikan UMK itu, Harry Sunogo mencari solusi bersama Jamhadi, Tim Ahli KADIN Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ketum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattaliti. Keduanya bertemu di salah satu rumah makan di kawasan Jalan Dr Soetomo Surabaya pada Rabu, 27 November 2019.

Dari hasil pembahasan antara pengusaha kawakan ini, muncul gagasan untuk segera merealisasikan Productivity Center. Pendirian Productivity Center juga mendapat dukungan dari Arief Harsono, Ketua Apindo Jawa Timur yang sebelumnya bertemu dengan Jamhadi.

"Productivity Center akan menciptakan tenaga kerja yang punya keahlian dan cekatan, sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya di tengah kenaikan UMK. Sudah bukan saatnya membayar upah murah karena kebutuhan hidup naik, tapi harus diiringi dengan produktivitas tinggi," ujar Jamhadi, yang juga Direktur Kadin Institute.

Jamhadi menuturkan, meski saat ini di Jawa Timur belum ada productivity center, setidaknya masih ada BLK (balai latihan kerja) yang bisa dioptimalkan. Di BLK tersebut, pekerja mendapat pelatihan secara langsung oleh pelaku industri. Hal tersebut dinilai lebih efektif daripada pelatihan yang dilakukan PNS (pegawai negeri sipil).

Baca juga: Jamhadi : Perlu Kolaboratif Menyiapkan SDM Unggul di Era Disrupsi

"Pemberi pelatihan seharusnya berasal dari manajer perusahaan yang sesuai dengan bidang pekerja yang dilatih," kata Jamhadi, CEO PT Tata Bumi Raya.

Harapan Jamhadi, productivity center bisa segera diwujudkan antara kalangan pengusaha bersama dengan Pemprov Jawa Timur. Keberadaan productivity center selain meningkatkan produktivitas pekerja juga meningkatkan investasi.

Saat ini, lanjut Jamhadi, berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO), produktivitas pekerja di Indonesia di peringkat ke-4 untuk ASEAN, di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Baca juga: Bertemu Delegasi Bisnis Singapura, Jamhadi Minta Tingkatkan Kerjasama

Tingkat produktivitas per pekerja Indonesia pada tahun sekitar US$ 24.900 atau setara dengan Rp 354 juta (asumsi kurs Rp 14.200/US$). Sementara produktivitas per pekerja Singapura sebesar US$ 131.900, Malaysia US$ 56.400, dan Thailand sekitar US$ 28.300.

"Dengan mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja, maka akan diperoleh gambaran kondisi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)," jelas Jamhadi, salah satu pendiri Surabaya Creative City Forum (SCCF).

Di saat bersamaan, Harry Sunogo berharap Jamhadi melalui Kadin Institute atau Kadin Jatim bisa segera merealisasikan productivity center. Bukan hanya bagi Harry, productivity center juga dibutuhkan banyak industri supaya menghemat cost operasional produksi. (*)

Editor : Redaksi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru