Lamongan, Abadinews.id – Sebagai Upaya untuk meningkatkan peran dan manfaat Kampung KB Bagi masyarakat, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur terus menggalang Kerjasama dengan lintas sektor untuk berkolaborasi dan berpartisipasi bersama dalam upaya pembangunan Kampung KB, salah satunya dengan menggandeng Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, hal ini diungkapkan Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam kegiatan Kunjungan dan Pembinaan Kampung KB Deket Agung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, (03/05/21).
Saat ini di Jawa Timur telah terbentuk 1.426 Kampung KB, dari jumlah tersebut 75% Kampung KB masih masuk klasifikasi Dasar dan Berkembang “Artinya bahwa Kampung KB yang saat ini sudah terbentuk, masih membutuhkan pembinaan lebih lanjut, agar menjadi Kampung KB dengan klasifikasi mandiri, syukur-syukur bisa masuk kategori paripurna, sehingga keberadaan Kampung KB ini betul-betul dirasakan manfaatnya bagi keluarga dan masyarakat,” tutur Teguh.
Baca juga: Gunakan Kostum Pejuang, BKKBN Jatim Gelar Peringatan Hari Pahlawan
Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yang mana kegiatannya dikelola berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri.
“Tujuan akhirnya tentu pembangunan masyarakat itu sendiri, prinsip pengelolaan Kampung KB yang bagus itu seimbang antara inisiatif masyarakat dan juga intervensi dari pemerintah, lebih baik lagi bila inisiatif masyarakat itu lebih banyak, jadi pemerintah hanya bersifat “Ing Madyo Mangun Karso”, hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggungjawab masyarakat,” jelasnya.
Pada Tahun 2020, Kampung KB telah dinyatakan sebagai Kampung Keluarga Berkualitas. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas bahwa Kampung KB bukan kampung yang hanya mengurusi program KB (dalam arti kontrasepsi saja), melainkan Kampung yang mengurusi terwujudnya Kualitas Kelurga.
“Partisipasi berbagai instansi dalam kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat, untuk itu pada kesempatan ini saya mengajak langsung Bapak Dadang Hardiwan Kepala BPS Jawa Timur, untuk bekerja bersama mengembangkan Kampung KB,” terang Teguh.
“Apalagi tahun 2021 ini Kami sedang menjalankan program Pendataan Keluarga 2021 secara serentak untuk medapatkan data mikro keluarga by name by address, yang mana dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pembangunan di daerah, termasuk stunting dimana saat ini Pemerintah telah menetapkan Program Percepatan Penurunan Stunting sebagai salah satu program prioritas, untuk itu dengan kolaborasi dengan BPS ini kedepannya diharapkan para Kader dan Pokja Kampung KB mampu memperkuat data dan memaksimalkan pengembangan kampung KB sehingga keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, tandasnya.
Sementara itu Kepala BPS Jawa Timur, Dr. Dadang Hardiwan, S.Si., M.Si mengungkapkan BPS siap memberikan dukungan dan berkolaborasi dalam pengembangan Kampung KB serta Desa Cantik (Cinta Statistik) secara bersama – sama.
Baca juga: Kaper BKKBN Jatim Beri Kuliah Umum 250 Mahasiswa Umsida Tentang Kesehatan
“Kami siap bekerja sama dalam pengelolaan dan penguatan data di desa tentu kami sangat menyambut dengan tangan terbuka, terkait dengan Kampung KB rasanya bila tidak ada kata Cantik kurang menggigit. Cantik kami artikan cinta statistic,” tegas Dadang.
Menurutnya kemampuan pengelolaan data itu sangat diperlukan oleh pengelola Kampung KB apalagi bila Kampung tersebut akan dikembangkan menjadi Kawasan Wisata.
“Data statistik sangat penting agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau aparat desa, apalagi bila desa ini akan ditetapkan sebagai desa wisata ini perlu pemanfaatan data, agar mampu mengembangkan desa ini menjadi lebih baik,” katanya.
Merespon kebutuhan tersebut, BPS telah mengembangkan Desa Cantik (Cinta Statistik), “Kami menyadari peranan desa sangat dominan dalam pembangunan Nasional, untuk mendukung hal tersebut diperkulan SDM yang mampu memaksimalkan dan memanfaatkan data dengan baik, sehingga perencanaan pembangunan di desa dan kelurahan akan lebih tepat sasaran, Desa Cantik ini merespon kebutuhan masyarakat akan pentingnya kebutuhan kemampuan dalam pegelolaan data,” tukasnya.
Baca juga: BKKBN Jawa Timur Pertahankan Sertifikat ISO SMAP
Di tahun 2021 telah dipilih 100 desa dan kelurahan secara Nasional dalam rangka pembinaan statistik sektoral pada level wilayah administrasi terkecil yakni desa dan kelurahan.
”Desa cantik secara Nasional baru ada 100 Desa. Untuk tingkat Jawa Timur kami menargetkan ada 70 desa cantik, sedangkan di Lamongan kami rencanakan 3 desa. Tahun ini dalam rangka pembelajaran, untuk itu kami belajar bersama BKKBN dalam kaitan nya bagaimana sebuah desa dikembangkan menjadi sebuah Kampung KB, yang menjadi miniatur program pembangunan tingkat desa yang dikelola secara lintas sektoral” bebernya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Lamongan, Umuronah, S.ST., M.Kes, Kepala BPS Lamongan, Agus Puji Raharjo, S.Si, MMA dan Koordinator Bidang Dalduk, Uni Hidayati, ST., MM, selain melakukan pembinaan di Kampung KB juga dilakukan kunjungan ke Rumah Data Kependudukan Kampung KB Deket Agung, Kecamatan Sugio, Lamongan. (AD1)
Editor : hadi