Ketua DPD RI: Inovasi di Era Digital Tumbuh Positif Berkembang Pesat

abadinews.id
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti saat mengunjungi makam sunan Kudus

SURABAYA, Abadinews.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai industri makanan berpotensi akan semakin berkembang pesat. Hal itu seiring tumbuh positifnya kreativitas dan inovasi para pelaku yang bergerak di sektor riil tersebut. Menurutnya, tren kekinian di masyarakat perkotaan dalam memenuhi kebutuhan pokok makanan dan minuman lebih memilih menggunakan jasa antar yang menyediakan jasa ritel makanan dan minuman.

"Pada titik itu, maka persaingan inovasi di bidang industri baik kemasan, penamaan, rasa maupun harga menjadi pertimbangan para konsumen," tutur LaNyalla dalam keterangan resminya, Sabtu (27/02/21).

Baca juga: DPD RI Semakin Dipercaya Publik, Fahira Idris Dukung LaNyalla Pimpin Kembali DPD RI

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menilai kreativitas unggul dalam melakukan inovasi menjadi syarat bertahan dan meningkatnya produksi dalam kancah persaingan digitalisasi penjualan.

Baca juga: Konsep No One Left Behind dan Syubbanul Yaum Rijalul Ghod Ala LaNyalla, Tepat untuk DPD RI

Di mata Senator Dapil Jawa Timur itu, hal ini bermakna pertumbuhan positif pada sektor riil. "Kita memiliki bahan baku yang melimpah, tinggal perlu sentuhan kreativitas dan inovasi yang kekinian. Hal ini berpotensi juga menjadi industri yang besar, tinggal didukung dengan regulasi yang memudahkan para pelaku usaha menciptakan merk dan jenis produk," tutur LaNyalla.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia siap menggebrak pasar Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Salah satu yang  digalakkan dengan keikutsertaan Indonesia pada pameran Gulfood 2021 di Dubai World Trade Centre, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 21-25 Februari 2021.

Baca juga: Bustami: Obyektif Saja, Ketua DPD Sudah Mengerjakan yang Sekarang Muncul Jadi Wacana

Uni Emirat Arab adalah hub bagi Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Sebagai pasar potensial, nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar USD89,42 juta atau meningkat 27,09 persen ketimbang tahun sebelumnya. (Ki SJ).

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru