Abadinews.id, Malang - Pantauan hari ke 14 ini Jum'at (08/09) beda dari biasanya, hamparan gunung Arjuno sejak pukul 07.20 WIB sungguh indah, tidak ada lagi titik api maupun asap yang terlihat.
“Benar, kami mengamati hamparan gunung Arjuno dari kantor BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) yang berada di bawah Pos pak Jari sudah aman tanpa api dan asap," tutur Yoppy KRPH Sumberawan BKPH Singosari.
Baca juga: Setelah Api Padam, Lereng Gunung Arjuno Tetap Menawan
Kantor BBIB yang berada di desa Toyomarto Kecamatan Singosari, selama ini juga dimanfaatkan tim gabungan sebagai tempat alternatif pengamatan situasi terkini karhutla gunung Arjuno dari sisi lereng sebelah Timur.
Memang sejak 2 hari sebelumnya Rabu (06/09), Administratur/KKPH Malang Ir. Loesy Triana berkoordinasi pula dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terkait penambahan personil relawan dan tambahan Sarpra Karhutla untuk alokasi di Pos Buduk Asu Toyomarto, Singosari Kabupaten Malang.
Baca juga: Pemadaman Karhutla Lereng Gunung Arjuno Dapat Support Maksimal dari BPBD Malang
“Masih ada 1 titik api tersisa di seputaran Putuk Lembu, sehingga dengan tambahan 12 personil relawan mitra TNBTS, Tim gabungan budug asu dan sarpras karhutla (jet shooter dan gepyok), kami perkirakan api bisa padam malam ini juga”, jelas Loesy.
Pada pukul 23.00 Rabu (06/09), api terakhir di atas Budug Asu telah padam total. Keesokan harinya Kamis (07/09), hasil koordinasi Perhutani KPH Malang, TNBTS dan Muspika setempat, akan dilakukan penyisiran area bekas terbakar dan pendinginan tanah memakai jet shooter untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang tertinggal.
Rencana pasca karhutla di Gunung Arjuno ini, Administratur/KKPH Malang menyatakan akan ada kegiatan tindak lanjut yang melibatkan unsur-unsur Pentahelix, baik di wilayah Kabupaten Malang maupun di wilayah Pemerintah Kota Batu.
"Diantaranya akan dilakukan reboisasi dengan jenis tanaman yang memiliki perakaran kuat serta tahan terhadap api (jenis mentigi, vetifer,pilang dll) yang diharapkan akan mampu mencegah longsor, banjir dan memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah di Gunung Arjuno," pungkas Loesy.(4U)
Editor : hadi