JAKARTA, Abadinews.id - Usai Kantor Bupati Bangkalan, Jawa Timur ditutup imbas Covid-19, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Timur untuk melakukan tracking ketat di internal pegawai. Hal itu dilakukan agar tak timbul cluster baru lantaran banyaknya pegawai Pemkab Bangkalan yang terpapar Covid-19. Senin (18/01/21)
"Langkah Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Ami sudah tepat dengan menutup sementara kantor Bupati dan 11 kantor layanan pemerintahan lainnya. Selanjutnya segera lakukan tracking di lingkungan kantor pemerintahan yang telah kontak dengan 10 pejabat yang terpapar Covid-19," tutur LaNyalla dalam keterangan resminya di Jakarta.
Baca juga: Polres Lamongan Jelang HUT Bhayangkara ke-77 Gelar Ragam Kegiatan Sosial
LaNyalla juga meminta kepada para pejabat tersebut untuk patuh melakukan isolasi mandiri agar tak membuat penyebaran Covid-19 semakin massif. LaNyalla meminta kepada segenap pejabat dan seluruh ASN di Kabupaten Bangkalan untuk mewaspadai penyebaran Covid-19 dan segera mengambil langkah antisipasi dengan melakukan isolasi untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Baca juga: Polres Gresik Gelar Gebyar Vaksin Presisi Sambil Berbagi
"Terutama kepada keluarga agar tak menjadi cluster baru di lingkungan keluarga mereka masing-masing. Memutus mata rantai penyebaran Covid-19 butuh kesadaran kita semua," jelasnya. Pada saat yang sama, LaNyalla juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron mengambil keputusan besar setelah 10 pejabat di lingkungan Pemkab Bangkalan dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Polres Gresik Gelar Pamor Keris Cegah Penyebaran Covid Varian Baru
Terbaru, Bupati Bangkalan memutuskan untuk menutup sementara kegiatan 11 kantor pemerintahan terhitung 18-22 Januari 2020. Keputusan itu disampaikan Bupati Bangkalan melalui Surat Edaran tentang Penetapan Jam Kerja Aparatur Sipil Negara untuk meningkatkan kewaspadaan penularan Covid-19. (Ki SJ)
Editor : hadi