BLITAR, Abadinews.id - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa Gerakan Pemuda (GP) Ansor dikenal dengan kebersamaan dan keguyuban antar pengurus maupun anggotanya. Kebersamaan dan keguyuban itulah yang mampu mencegah sikap individualisme. Senin (21/12/20)
Untuk itu dirinya berharap, agar kebersamaan dan keguyuban tersebut dapat dipupuk dan dipertahankan.
Baca Juga: Polres Gresik Bersinergi dengan GP Ansor Jaga Kamtibmas
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat membuka Konferensi Cabang XIV Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Blitar di Ponpes Mambaus Sholihin 2 Blitar, Minggu (20/12).
Masih menurut Emil Dardak, kebersamaan dan keguyuban tersebut dikhawatirkan dapat luntur di era digital. Dirinya mengkhawatirkan, sikap individualisme, dan kurang berinteraksi satu sama lain dapat timbul. "Namun secara dunia maya mereka berinteraksi," tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, GP Ansor suka kebersamaan tanpa dipengaruhi dunia maya. Ini adalah aset yang sangat langka dan harus dipertahankan.
Baca Juga: Kapolres Probolinggo Serahkan Bansos Beras ke Banser dan Ansor
"Kebersamaan di GP Ansor ini tidak hanya dipupuk oleh keinginan pribadi, tetapi bersama-sama menghormati para kyai atau ulama khususnya NU," jelasnya.
Karena itu, GP Ansor menjadi salah satu pilar yang bisa memperkokoh eksistensi NU, menjaga karakter bangsa serta NKRI. Selain itu, GP Ansor juga diharapkan bisa menjadi penjaga utama agar Bangsa Indonesia tidak terombang-ambing oleh nilai global.
Namun, ujar Emil Dardak, kebersamaan GP Ansor harus diikuti dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
Baca Juga: GP Ansor Kwanyar Gelar Pengajian Kitab Kuning
"Tiga M harus dijalankan dengan baik seperti menggunakan masker, menjaga jarak yang aman, serta mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun," terangnya.
Sebagaimana diketahui, Konfercab XIV GP Ansor Kabupaten Blitar diikuti 187 Ranting dan 22 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kabupaten Blitar. Penyelenggaraannya pun menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat. (AD1)
Editor : hadi