Ditemukan di Depok oleh Polrestabes Surabaya, 3 tahun DPO

avatar abadinews.id
Cicik Permata Dias SN dimasukkan Ambulance saat pura-pura pingsan
Cicik Permata Dias SN dimasukkan Ambulance saat pura-pura pingsan

Surabaya, Abadinews.id - Berdasarkan STTLP/ K/ 797/ V/ 2015/ SPKT/ Jatim/ Restabes Sby. Kasus Penipuan dan Penggelapan Polrestabes Surabaya akhirnya berakhir. Sabtu (14/11/20)

Pasalnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dengan menjemput paksa DPO Cicik Permata Dias SN (53) yang menghilang selama 3 tahun. Wanita ini warga Jalan Cipinang Cempedak Jatinegara Jakarta.

Baca Juga: Pembacokan dan Perampasan, Polisi Tangkap 8 Tersangka Begal di Jalan Ngagel Surabaya

Kepemimpinan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir SIK, MTCP menjadi teladan. Karena keberhasilannya mengungkap kasus yang lama tidak berhasil diselesaikan.

Ditanya soal penangkapan DPO, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir SIK, MTCP menjelaskan, benar adanya penangkapan terhadap DPO Kasus Penipuan dan Penggelapan dari tahun 2015. Setelah kami tangkap kami limpahkan kasus ini kepada Kejaksaan.

"Tugas kepolisian intinya membantu melayani dan mengayomi masyarakat. Menegakkan keadilan untuk menciptakan kondusifitas di wilayah hukum Polrestabes Surabaya," tuturnya melalui Seluler.

Kronologi penangkapan dari sumber terpercaya bermula dari Depok ke Surabaya. Pada hari Kamis Pukul 12.24 WIB siang masuk dirumahnya di Depok, setelah melakukan pembicaraan tersangka di bawa ke Rumah Sakit untuk Tes Covid Pukul 14.10 WIB.

Saat dibawa ke Rumah Sakit, tersangka pura-pura kejang kemudian normal kembali Pukul 15.30 WIB. Karena Pesawat di Bandara tutup Pukul 21.00 WIB, akhirnya perjalanan melalui darat.

Sampai Surabaya Hari Jum'at tanggal (13/11) Pukul 06.50 WIB, kemudian di bawa ke Polres untuk di periksa ulang. Selanjutnya Pukul 12.00 dilimpahkan ke Kejaksaan untuk di tahan.

Baca Juga: Polisi Amankan 5 Anggota Gengster di Pasar Kembang Surabaya

Seperti pemberitaan sebelumnya, pelaku dalam putusan yang dibacakan di ruang Kartika Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (7/03/2017), dalam gugatan perdata bernomor 721/Pdt/G/2016/PN.Sby, Cicik menggugat soal keabsahan akta perjanjian jual beli tanah yang berada di kawasan Kenjeran Surabaya.

Para pihak yang digugat adalah, Sie Probo Wahyudi sebagai tergugat I, Fenny Indrawati Sukimin sebagai tergugat II, notaris Eny Wahyuni sebagai tergugat III dan Aiptu Hery Suyono sebagai tergugat IV.

Namun, putusan hakim menyatakan bahwa tergugat I Konpensi adalah pembeli beritikat baik, serta menyatakan semua kuitansi jual beli yang dikeluarkan sejak 30 September 2013 hingga 30 Juni 2014, total senilai Rp. 2,78 Miliar oleh tergugat dinyatakan sah dan memiliki kekuatan hukum.

Berdasarkan putusan hakim, penggugat konpensi pun diwajibkan untuk mengurus sertifikat hak milik nomor 71/ Kelurahan Rangkah atas nama Poediastuti menjadi nama tergugat I Konpensi dan menyerahkan kepada tergugat I.

Baca Juga: Satreskrim Polrestabes Surabaya Tetapkan Oknum Pendeta Sebagai Tersangka Kasus KDRT

“Menghukum penggugat Konpensi atau siapa saja yang mendapat hak untuk meninggalkan tanah sengketa dan menyerahkan kepada tergugat I dalam keadaan kosong,” tandas hakim pada saat itu.

Diakhir putusan hakim juga menghukum penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 2,9 juta.

Akibat perbuatannya, sang Mafia Tanah dijerat Pasal 378 dan atau Pasal 372 Jo Pasal 55 KUHP.  (AD1)

Editor : hadi

abadinews.id horizontal

Berita Lainnya

abadinews.id horizontal