Jakarta, Abadinews.id ~ Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberi apresiasi kepada Polda Banten yang berhasil mengungkap sindikat pembuat madu palsu khas Lebak dengan omzet Miliaran rupiah. Rabu (11/11/20)
Pemerintah Daerah (Pemda) pun diminta mewaspadai kejahatan serupa, karena berisiko terhadap Pendapatan Asli Daerah dan kerugian yang dialami pelaku usaha yang asli.
Baca Juga: Kemenkes dan TNI-POLRI Gelar Baksos Kesehatan di Banten
“Keberhasilan Polda Banten mengungkap sindikat pembuat madu palsu khas Lebak ini patut kita acungkan jempol,” tutur LaNyalla di komplek parlemen, Senayan, Jakarta.
Kejahatan sindikat pembuat madu palsu itu bisa merugikan masyarakat Lebak, khususnya bagi warga pembuat madu khas Lebak. Bila tidak ditindak tegas, hal tersebut dapat berdampak pada menurunnya pendapatan daerah.
“Pemprov Banten dan Pemkab Lebak harus mengatisipasi dengan melakukan tindakan preventif (pencegahan). Supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” terang LaNyalla.
Baca Juga: Kompolnas Cek Ops Ketupat 2022 di Polda Banten
Upaya pengawasan dinilai harus dilakukan dengan ketat. Jika tidak, imbuhnya, kejahatan serupa bisa menjamur, sehingga merugikan masyarakat.
Keberhasilan Polda Banten tak terlepas dari peran aktif Pemda setempat. Kerjasama pihak-pihak terkait dibutuhkan agar madu khas Lebak tidak lagi dipalsukan.
"Kita apresiasi juga jajaran Pemda. Kerjasama semua pihak diperlukan supaya makanan khas daerah tidak dipalsukan, karena yang dirugikan bukan hanya pembuat madunya saja, tapi masyarakat sebagai konsumen bisa jadi takut kalau mau membeli," jelas Senator asal Jawa Timur itu.
Baca Juga: Polri Sebar 458 Ton Beras dan 15 Ribu Sembako untuk Masyarakat Banten
Seperti diketahui, sindikat pembuat madu palsu khas lebak berhasil dibekuk Polda Banten. Sindikat itu meraup omzet hingga Miliaran rupiah dengan memalsukan madu khas Lebak.
Modus sindikat ini adalah dengan mencampur zat glukosa, fruktosa dan molase untuk membuat madu khas Lebak yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Produk tersebut sama sekali tidak mengandung madu. (Ki SJ)
Editor : hadi